Suara.com - Kanker usus menjadi salah satu penyakit mematikan yang dialami oleh masyarakat di Indonesia. Saat bicara soal gejala, kanker usus seringkat punya tanda yang ringan di saat awal. Sehingga sulit mengenali sejak awal.
Namun, sebagian besar orang dengan diagnosis ini akan mengalami setidaknya satu kombinasi tanda peringatan. Gejala kanker usus yang paling terkenal adalah perubahan kebiasaan buang air besar yang terus-menerus.
Ini ditandai dengan buang air besar lebih banyak, jadi berapa kali Anda buang air besar bisa menjadi tanda peringatan.
Bowel Cancer UK menjelaskan bahwa seorang mungkin juga “merasa seolah-olah Anda tidak cukup sering pergi ke toilet atau mungkin merasa seolah-olah tidak sepenuhnya mengosongkan usus Anda”.
Gejala lain yang terkait dengan perubahan kebiasaan buang air besar adalah buang air besar yang lebih encer, buang air besar yang lebih encer, dan sakit perut. Penting untuk mengawasi pergerakan usus dan melaporkan setiap perubahan yang terus-menerus ke dokter umum Anda.
"Beri tahu dokter Anda jika Anda telah melihat adanya perubahan yang terus-menerus dan tidak dapat dijelaskan dalam kebiasaan buang air besar Anda, terutama jika Anda juga mengalami pendarahan dari bagian belakang Anda," kata organisasi tersebut.
Meskipun pergi ke toilet lebih sering dikaitkan dengan kanker usus, itu juga bisa menjadi tanda makan lebih banyak serat atau biji-bijian, Mayo Clinic menjelaskan. Jadi, gejala ini sendiri tidak berarti kamu memiliki kanker usus.
Tanda-tanda lain dari kanker usus meliputi:
- Darah dalam kotoran (tanpa gejala ambeien lainnya)
- Sakit perut
- Ketidaknyamanan atau kembung selalu disebabkan oleh makan
- Penurunan berat badan.
Gejala kanker usus yang paling terkenal adalah perubahan kebiasaan buang air besar yang terus-menerus. NHS merekomendasikan menemui dokter umum jika Anda menderita salah satu dari ini selama tiga minggu atau lebih.
Baca Juga: Bisa karena Faktor Psikologis, Ini 4 Penyebab Susah Buang Air Besar
Layanan kesehatan memperingatkan bahwa kadang-kadang kanker usus dapat menghentikan limbah pencernaan melewati usus. Ini dikenal sebagai obstruksi usus.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?