Suara.com - Kementerian Kesehatan menekankan bahwa jumlah testing Covid-19 di Indonesia tidak menurun, seiring meningkatnya kasus Covid-19 karena sebaran virus corona varian Omicron di Tanah Air.
Hal ini diungkap langsung oleh Juru Bicara Kemenkes Republik Indonesia, Siti Nadia Tarmizi. Kata Siti Nadia, jumlah testing di Indonesia sudah melebihi target organisasi kesehatan dunia WHO.
"Jumlah testing kita tidak menurun. Dibandingkan bulan Juni Juli dan sudah melebih target WHO 1 berbanding 1000 tes per minggu," ujar Nadia saat dihubungi Suara.com, Rabu (1/2/2022).
Siti Nadia juga mengatakan kapasitas testing akan selalu disesuaikan dengan level PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) yang sedang berlaku saat ini.
Termasuk aturan PPKM Jawa-Bali yang memberlakukan PPKM level II hingga 7 Februari 2022 mendatang. Sehingga, lanjut Siti Nadia, berdasarkan level PPKM tersebut, setiap daerah punya target testing dan tracing pelacakan kasus yang harus dipenuhi.
"Dengan adanya level PPKM, dimana salah satu indikator adalah testing dan tracing, diharapkan kabupaten kota dapat melihat pencapaian testing dan tracing sehingga memenuhi target," tutup Siti Nadia.
Di sisi lain, Ketua Satgas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Profesor Zubairi Djoerban menyoroti kasus Covid-19 yang naik secara signifikan.
Pada 21 Januari 2022, ada 1000 kasus Covid-19 baru per hari. Dan dalam hitungan satu minggu, angka lonjakan kasus baru Covid-19 naik tajam, dengan 12.422 kasus baru dalam sehari, dan korban meninggal dunia mencapai 18 orang dalam satu hari.
"Kemudian positivity ratenya dari yang tadinya 0,3 sampai 0,5 persen, jadi ke 15 persen lebih. Jadi secara teoritis bisa lebih berat," ungkap Profesor Zubairi.
Baca Juga: Varian Omicron Bikin Kasus Infeksi Covid-19 Naik Lagi, Ketua Satgas IDI: Kita Lebih Siap
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?