Suara.com - Seiring berjalannya waktu, varian omicron mulai menggeser delta yang sempat mendominasi penularan di seluruh duni.
Hal ini salah satunya karena ciri omicron yang disebut lebih menular dari varian sebelumnya. Saat omicron mendominasi, pertanyaannya kemudian, mungkinkah seorang yang pernah terinfeksi delta tertular varian omicron lagi?
Sebagai gambarakan, ketika varian omicron muncul, salah satu kekhawatiran pertama yang diungkapkan oleh para ilmuwan adalah seberapa jauh ia dapat melewati kemanjuran dan imunisasi vaksin.
Ini karena jumlah mutasi yang luar biasa tinggi yang diamati mengandung omicron dibandingkan dengan varian sebelumnya seperti Alpha dan Delta. Demikian seperti dilansir dari Express UK, Jumat, (18/2/2022).
Saat ini, data yang tersedia menunjukkan bahwa seorang masih dapat terinfeksi varian omicron meskipun sebelumnya telah terinfeksi strain Delta.
Bahkan, satu studi yang dilakukan oleh Imperial College London mengidentifikasi risiko infeksi ulang dari omicron adalah 5,4 kali lebih tinggi daripada Delta.
Akibatnya, temuan ini menyiratkan bahwa perlindungan terhadap infeksi ulang oleh omicron yang diberikan oleh infeksi masa lalu mungkin serendah 19 persen.
Studi ini melihat data yang diberikan oleh Badan Keamanan Kesehatan Inggris dan NHS untuk semua tes Covid yang dikonfirmasi PCR yang diambil antara 29 November dan 11 Desember tahun lalu.
Di sisi lain, penelitian baru yang muncul dari Afrika Selatan menunjukkan bahwa infeksi omicron dapat membantu mencegah individu tertular Delta.
Baca Juga: 3 Kali Swab, Bupati Gowa Kini Umumkan Terkonfirmasi Positif Covid-19
Studi kecil ini diterbitkan pada bulan Januari oleh para ilmuwan Afrika Selatan dan diikuti 13 peserta - 11 di antaranya telah terinfeksi omicron.
Temuan mereka menunjukkan bahwa respons antibodi orang yang terinfeksi omicron tampaknya meningkatkan perlindungan terhadap varian Delta lebih dari empat kali lipat dua minggu setelah penelitian dimulai.
Namun, para ilmuwan memperingatkan bahwa tidak jelas apakah peningkatan perlindungan ini disebabkan oleh antibodi yang diinduksi omicron, vaksinasi atau kekebalan dari infeksi sebelumnya.
Selain itu, penelitian ini belum ditinjau oleh para ahli ilmiah lainnya.
Meskipun demikian, terlepas dari risiko infeksi ulang yang lebih tinggi, studi pendahuluan menyiratkan bahwa omicron bisa lebih ringan daripada yang ditakuti sebelumnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar