Suara.com - Sejak kemunculannya pertama kali di Afrika Selatan, peneliti di seluruh dunia terus mempelajari tentang perkembangan varian omicron. Termasuk juga Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat.
Dalam laman resminya, mereka masih mempelajari betapa mudahnya penyebarannya, tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkannya, dan seberapa baik vaksin dan obat yang tersedia bekerja melawannya.
"Varian Omicron lebih mudah menyebar daripada virus asli penyebab Covid-19 dan varian Delta. CDC mengharapkan bahwa siapa pun dengan infeksi Omicron dapat menyebarkan virus ke orang lain, bahkan jika mereka divaksinasi atau tidak memiliki gejala," kata CDC.
Lantas, bagaimana sebenarnya perawatan yang tepat dan apa saja yang bisa digunakan untuk melawan omicron?
Para ilmuwan sedang bekerja untuk menentukan seberapa baik perawatan yang ada untuk Covid-19 bekerja. Beberapa, tetapi tidak semua, perawatan antibodi monoklonal tetap efektif melawan Omicron.
Badan kesehatan masyarakat bekerja dengan penyedia layanan kesehatan untuk memastikan bahwa perawatan yang efektif digunakan dengan tepat untuk merawat pasien. Berikut ini sejumlah perangkat yang bisa digunakan melawan omicron:
Vaksin
Mendapatkan vaksinasi dan mengikuti perkembangan vaksin Covid-19 adalah cara terbaik untuk melindungi diri dan orang lain dari varian Omicron.
CDC merekomendasikan agar setiap orang berusia 5 tahun ke atas melindungi diri mereka sendiri dari Covid-19 dengan mendapatkan vaksinasi. Setiap orang yang berusia 12 tahun ke atas harus tetap mengikuti perkembangan vaksin Covid-19 mereka dan mendapatkan suntikan booster jika memenuhi syarat.
Baca Juga: 5 Pegawai Pengadilan Agama Jogja Positif Covid-19, Layanan dan Pendaftaran Perkara Dibatasi
Masker
Masker yang pas menawarkan perlindungan terhadap semua varian. Kenakan masker dengan ukuran, perlindungan, dan kenyamanan terbaik untuk Anda. Jika tidak up-to-date dengan vaksin Covid-19 Anda dan berusia 2 tahun atau lebih, Anda harus memakai masker di dalam ruangan di tempat umum.
Secara umum, masyarakat tidak perlu memakai masker saat berada di luar ruangan. Di area dengan transmisi substansial atau tinggi, orang mungkin memilih untuk memakai masker di luar ruangan saat terus-menerus melakukan kontak dekat dengan orang lain, terutama jika mereka atau seseorang yang tinggal bersama mereka memiliki sistem kekebalan yang lemah atau berisiko tinggi terkena penyakit parah.
Mereka tidak mengetahui informasi terbaru tentang vaksin Covid-19 atau tinggal dengan seseorang yang tidak mengetahui informasi terbaru tentang vaksin Covid-19.
Tes
Tes dapat memberi tahu Anda apakah Anda memiliki Covid-19. Pelajari cara untuk diuji.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
Terkini
-
Hasil Penelitian: Nutrisi Tepat Sejak Dini Bisa Pangkas Biaya Rumah Sakit Hingga 4 Kali Lipat
-
Stop Jilat Bibir! Ini 6 Rahasia Ampuh Atasi Bibir Kering Menurut Dokter
-
Alarm Kesehatan Nasional: 20 Juta Warga RI Hidup dengan Diabetes, Jakarta Bergerak Melawan!
-
Panduan Memilih Yogurt Premium untuk Me-Time Sehat, Nikmat, dan Nggak Bikin Bosan
-
Radang Usus Kronik Meningkat di Indonesia, Mengapa Banyak Pasien Baru Sadar Saat Sudah Parah?
-
Stop Diet Ketat! Ini 3 Rahasia Metabolisme Kuat ala Pakar Kesehatan yang Jarang Diketahui
-
Indonesia Darurat Kesehatan Mental, Kasus Terbanyak: Depresi, Anxiety, dan Skizofrenia
-
Rekomendasi Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh yang Mudah Ditemukan di Apotek
-
Horor! Sampah Plastik Kini Ditemukan di Rahim Ibu Hamil Indonesia, Apa Efeknya ke Janin?
-
Kebutuhan Penanganan Kanker dan Jantung Meningkat, Kini Ada RS Berstandar Global di Surabaya