Suara.com - Sebuah subvarian dari varian Omicron yang sangat menular yang disebut BA.2 atau Omicron Siluman tampaknya mengambil alih di negara-negara tertentu. Menurut penelitian, subvarian baru ini bisa 1,5 kali lebih menular daripada varian pendahulunya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa varian Omicron masuk dalam kategori varian of concern (VoC) atau varian yang diwaspadai, ini berlaku pula pada garis keturunannya. Sehingga, subvarian yang dikenal dengan Omicron Siluman ini harus terus dianggap sebagai VoC.
Pengertian Omicron Siluman
Melansir dari Medical News Today, Senin (28/2/2022), varian Omicron dikenal juga sebagai Omicron Siluman atau BA.2 atau "stealth" Omicron. Subvarian ini menyebar dengan cepat di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, dan Denmark.
Dinamakan Omicron Siluman karena subvarian ini tidak memiliki mutasi khusus, yang berarti tes PCR tidak dapat membedakannya dari varian umum lainnya. Para ilmuwan juga harus mengurutkan genomnya untuk mengidentifikasinya.
Sebuah survei infeksi SARS-CoV-2 di Denmark telah menemukan bahwa BA.2 lebih menular daripada varian Omicron yang sebelumnya dominan, yang dikenal sebagai BA.1.
Vaksinasi memberikan perlindungan yang lebih sedikit terhadap BA.2 dibandingkan dengan BA.1, tetapi individu yang tidak divaksinasi tetap yang paling rentan terhadap infeksi.
Dibandingkan dengan BA.1, individu dengan infeksi BA.2 yang sudah vaksinasi lebih kecil kemungkinannya untuk menularkan virus.
Apakah Omicron Siluman Perlu Dikhawatirkan?
Baca Juga: Resmi! Mayoritas Warga Amerika Serikat Kini Tak Wajib Pakai Masker, Hidup Dengan Covid-19?
Mutasi dalam genom Omicron telah memungkinkan varian untuk menghindari beberapa kekebalan yang ditawarkan oleh vaksinasi atau infeksi SARS-CoV-2 sebelumnya.
Omicron juga lebih menular daripada varian sebelumnya, termasuk Delta, yang memungkinkannya menjadi varian paling luas di seluruh dunia.
Jadi berita bahwa subvarian Omicron yang lebih menular, yang disebut BA.2 , menyebar dengan cepat di beberapa negara, termasuk AS, Inggris, dan Denmark, telah menimbulkan kekhawatiran.
Sejumlah penelitian menyebutkan subvarian baru ini bisa 1,5 kali lebih menular daripada varian pendahulunya. Namun, gejala yang ditimbulkan subvarian ini tidak lebih parah.
Adapun Omicron terdiri dari tiga garis keturunan evolusioner yang berbeda , yang disebut BA.1, BA.2, dan BA.3, yang berpisah dari nenek moyang yang sama.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien