Suara.com - Varian omicron hingga kini masih terus diteliti dan dicari tahu oleh para peneliti. Sehingga dokter masih menggunakan data anekdot untuk menjelaskan apa yang terjadi pada pasien Covid-19.
Dalam banyak kasus, dokter dan petugas kesehatan melihat gejala omicron yang berbeda pada berbagai pasien. Mengapa hal itu terjadi?
Dilansir dari The Desert News, sejumlah pembaca sempat melontakan pertanyaan ke Dr. Melanie Swift, co-chairwoman Kelompok Kerja Alokasi dan Distribusi Vaksin Covid-19 Mayo Clinic, tentang varian virus corona omicron, vaksin Covid-19, dan topik terkait mencoba menjelaskan hal itu.
Satu orang bertanya apakah mereka akan kehilangan indera perasa dan penciuman dari varian omicron, atau apakah itu hanya pertanda varian delta.
Hilangnya rasa dan penciuman telah menjadi gejala dari semua varian Covid-19 sebelumnya, kata Swift. Tapi masih banyak yang belum diketahui tentang omicron.
“Menariknya — dan ini masih merupakan informasi anekdot yang kami kumpulkan dan amati — ada beberapa presentasi berbeda yang kami lihat di omicron,” katanya.
“Salah satunya adalah jenis sindrom seperti pilek yang lebih ringan, sangat mirip dengan varian sebelumnya tetapi sedikit lebih ringan dan seringkali tanpa kehilangan rasa dan penciuman yang benar-benar merupakan ciri khas COVID sebelum omicron. Presentasi lain yang kami lihat lebih merupakan penyakit gastrointestinal – dan beberapa dari pasien tersebut sebenarnya tidak memiliki gejala pernapasan sama sekali.”
Memang, masalah perut telah menjadi gejala varian omicron yang umum. Pejabat kesehatan di Alabama baru-baru ini memperingatkan pasien bahwa mereka mungkin mengalami gangguan perut dan gejala gastrointestinal setelah infeksi.
“Dengan delta, gejala saluran pernapasan atas sangat parah. Itu di paru-paru. Pasien akan mengalami pneumonia, gagal napas dan akan menggunakan ventilator,” kata Dr. Bill Admire, dari Infirmary Health, menurut WPMI-TV. "Tetapi dengan omicron, pasien dengan masalah pencernaan bergejolak dan memiliki lebih banyak gejala."
Baca Juga: Duh, Vaksin Pfizer Kurang Efektif Untuk Anak Usia 5-11 Tahun
Berita Terkait
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
Terkini
-
Kenapa Anak Muda Sekarang Banyak Terserang Vertigo? Ini Kata Dokter
-
Tips Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Menstruasi untuk Remaja Sehat dan Percaya Diri
-
Lagi Stres Kok Jadi Makan Berlebihan? Ini Penjelasan Psikolog Klinis
-
Otak Ternyata Bisa Meniru Emosi Orang, Hati-hati Anxiety Bisa Menular
-
National Hospital Surabaya Buktikan Masa Depan Medis Ada di Tangan AI!
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat
-
Mengembalikan Filosofi Pilates sebagai Olahraga yang Menyatukan Gerak, Napas, dan Ketenangan
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut