Suara.com - Pasangan selebriti Titi Kamal dan Christian Sugiono baru-baru ini melakukan tes DNA bersama. Alasan keduanya lakukan tes DNA sekaligus untuk cek kesehatan genetik.
Bagi orang awam, tes DNA mungkin lebih diketahui untuk mengecek asal usul keturunan keluarga secara genetik. Tapi, lebih dari itu, lewat DNA sebenarnya bisa diketahui pula berbagai potensi penyakit hingga bakat alami seseorang.
"Sebetulnya tes DNA itu manfaatnya lebih luas. Itu semacam peta di dalam tubuh kita yang sudah terbentuk sejak lahir," kata COO Asa Ren Muhammad Farhan Ghifarry, salah satu perusahaan yang memberikan layanan tes DNA, kepada suara.com, Jumat (4/3/2022).
Tes DNA dengan teknologi terbaru saat ini tak lagi memerlukan sampel darah. Farhan mengatakan, tes DNA saat ini cukup dengan sampel dari mukosa mulut yang diambil melalui pipi bagian kemudian digosok sebanyak 10 kali pada sisi kiri dan kanan.
Kemudian, sampel dimasukkan ke dalam tub sebagai penampungan DNA. Lalu dikirim ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan.
Menurut Farhan, sampel tes DNA menggunakan mukosa dirasa lebih nyaman.
"Ini lebih nyaman, karena kalau darah mereka agak takut untuk disuntik. Kalau kita pakai ludah pun kita agak sedikit jijik melihat ludah kita sendiri. Jadi untuk mempermudah semua itu kita memakai swab sampel," ujarnya.
Baik menggunakan sampel darah maupun mukosa sama-sama bisa menunjukkan hasil tes DNA yang akurat, lanjut Farhan. Biasanya hasil tes baru akan keluar selama 18-25 hari kerja. Di dalamnya akan terdapat kurang lebih 21 laporan mengenai hasil kesehatan, bakat, minat, hingga gaya hidup yang cocok dilakukan sesuai dengan genetik.
Lantaran mukosa diambil dari mulut, satu jam sebelum pengambilan sampel biasanya akan dilarang makan dan minum kecuali air mineral.
"Kalau minum kopi, teh itu nggak boleh karena bisa terkontaminasi sampel yang ada di dinding mukosa," jelasnya.
Pengambilan sampel juga dianjurkan dilakukan pagi hari, sesaat setelah bangun. Kondisi mulut harus dalam keadaan sehat, tidak ada penyakit apa pun, seperti sariawan ataupun sakit gigi.
"Dianjurkan betul-betul dalam kondisi yang prima. Karena kalau misalnya lagi sariawan itu pasti ada bakteri yang mempengaruhi mukosa tersebut. Jadi bisa mempengaruhi kadar DNA," jelasnya.
Tes DNA seperti itu bisa dilakukan mulai usia 4 tahun. Menurut Farhan, tes DNA sebagai bagian dari cek kesehatan memang belum terlalu menjadi kebiasaan bagi masyarakat Indonesia.
"Kalau kita lihat market dari tes DNA ini sudah banyak kalau di luaran sana. Kita ingin membuat suatu produk dengan harga yang affordable, tidak terlalu mahal, tapi mereka juga bisa membantu dari segi lifestyle. Karena produk kita tidak hanya di bidang kesehatan saja. Itu kenapa kita coba untuk memberikan harga di 2,88 (juta rupiah) dengan repot sebanyak ini," tuturnya.
Berita Terkait
-
Rahasia Perbedaan Wajah Neanderthal dan Manusia Modern Akhirnya Terungkap
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Biaya Perawatan Amanda Manopo Setiap Bulan Terjawab, Pantas Kulitnya Mulus Tanpa Bedak
-
4 Serum Lokal dengan PDRN dari DNA Salmon, Bikin Wajah Mulus dan Awet Muda!
-
Review Film Air Mata di Ujung Sajadah 2: Sekuel yang Menguras Air Mata
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis