Suara.com - Update Covid-19 global hari ini menunjukan penyebaran varian Omicron di beberapa negara mulai terkendali. Hal itu membuat negara seperti Malaysia kembali membuka perbatasan internasional.
Menurut data Worldometers, Jumat (11/3/2022) menunjukan ada 59,9 juta kasus aktif atau jumlah orang di dunia yang masih bisa menularkan Covid-19 ke orang lain.
Total sudah 453 juta orang sudah terinfeksi Covid-19. Ditambah kematian dunia totalnya berjumlah enam juta orang meninggal sejak awal pandemi.
Mengutip Channel News Asia, Jumat (11/3/2022) setelah dua tahun Malaysia menutup perbatasannya pada 18 Maret 2020, Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob mengatakan perbatasan internasional akan dibuka sepenuhnya pada 1 April 2022 mendatang.
Hal ini diungkap Ismail Sabri dalam konferensi pers, Selasa 8 Maret 2022, bahwa pembukaan perbatasan merupakan bagian dari fase transisi dari pandemi ke endemi.
Inilah sebabnya Malaysia mencabut aturan pembatasan domestik terkait jam operasional bisnis, kapasitas pegawai, kapasitas salat di masjid dan rumah ibadah lainnya.
Meski begitu, diketahui varian Omicron masih menyebar di Malaysia dan dunia, maka meskipun sudah dilonggarkan warga Malaysia dan wisatawan asing yang memasuki Negeri Jiran itu harus mematuhi protokol kesehatan.
Adapun aturannya, masuk ke Malaysia mulai 1 April bagi orang yang sudah divaksinasi lengkap tidak perlu menjalani masa karantina.
Selain itu pelancong juga tidak perlu lagi mendaftar melalui aplikasi MyTravelPass.
Sebagai gantinya, pelancong harus mengaktifkan pelacakan kontak di aplikasi MySejahtera dan mengisi formulir sebelum keberangkatan di aplikasi.
Baca Juga: Kabar Baik, Tren Kasus Covid-19 di Indonesia Terus Turun Secara Konsisten
Selain itu wisatawan juga harus menjalani tes PCS dua hari sebelum keberangkatan, dan tes antigen dalam waktu 24 jam setelah kedatangan.
Namun untuk pendatang yang belum divaksinasi lengkap atau tidak divaksinasi perlu menjalani karantina lima hari setelah tiba di Malaysia.
"Setelah mereka selesai karantina, orang tersebut harus mematuhi persyaratan yang ditetapkan pemerintah Malaysia. Misalnya, mereka tidak bisa makan di restoran jika belum divaksinasi lengkap," ujar Menteri Kesehatan Malaysia, Khairy Jamaluddin.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025