Suara.com - Tingginya kebutuhan vaksin Covid-19 di Indonesia tak bisa dipenuhi hanya lewat pembelanjaan. Sebagian vaksin yang datang bahkan merupakan sumbangan dari luar negeri.
Hal ini diungkap oleh Sekretaris Bidang Tim Percepatan Pemulihan Ekonomi (TPPE) Kementerian Luar Negeri Lintang Paramitasari, yang mengatakan bahwa Indonesia telah menerima total 505.551.435 dosis vaksin COVID-19 yang diperoleh dari negara-negara mitra melalui jalur bilateral dan multilateral.
“Jumlah ini bisa memenuhi 93,6 persen dari total kebutuhan vaksin dua dosis bagi seluruh rakyat Indonesia,” jelas Paramita.
Dia menjelaskan bahwa pada 11 Maret lalu Indonesia kembali menerima vaksin buatan Moderna melalui skema dose sharing COVAX dari Amerika Serikat sebanyak 2.000.880 dosis.
Kementerian Luar Negeri, bersama dengan kementerian dan lembaga terkait lainnya, berupaya untuk terus melaksanakan diplomasi vaksin guna memenuhi kebutuhan vaksin di dalam negeri, baik vaksin booster maupun primer.
Selain mengupayakan terpenuhinya kebutuhan vaksin di dalam negeri, Indonesia juga terus menyuarakan pentingnya akses yang setara terhadap vaksin COVID-19 bagi semua negara di dunia.
Salah satu upaya tersebut dilakukan melalui peran Indonesia dalam fasilitas COVAX, di mana Menteri Luar Negeri Retno Marsudi merupakan co-chair dari Advanced Market Commitment Engagement Group (AMC EG) fasilitas tersebut.
“Mandat Menlu sebagai co-chair AMC EG telah diperpanjang hingga akhir 2022 pada 15 Maret lalu. Menlu kembali bertindak sebagai co-chair bersama Menteri Pembangunan Internasional Kanada dan Menteri Kesehatan Ethiopia,” kata Paramita.
Menlu Retno Marsudi telah memimpin pertemuan sesi kedua AMC EG yang membahas perkembangan varian Omicron serta efektivitas vaksin. Dia juga kembali menekankan prioritas utama saat ini yakni agar COVAX AMC EG mengupayakan terpenuhinya target vaksinasi WHO yakni 70 persen pada pertengahan 2022 bagi seluruh negara.
Baca Juga: Capaian Vaksinasi untuk Lansia Rendah, Wamenkes Dante Saksono Sentil Pemkot Balikpapan
“Menlu juga menekankan pentingnya peran AMC EG menjembatani pengurangan kesenjangan akses terhadap vaksin mengingat masih ada sejumlah negara AMC EG yang belum sampai angka vaksinasi 10 persen,” katanya menegaskan. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Benarkah Vaksinasi Campak Bisa Picu Kecacatan Anak? Ini Penjelasan Dokter
-
Profil Carina Joe, Pahlawan Vaksin Covid-19 Raih Bintang Jasa Utama dari Presiden Prabowo
-
Vaksinasi Melonjak, Cuci Tangan Meningkat: Rahasia Keluarga Sehat Ternyata Ada di Tangan Ayah!
-
Waspada! Pneumonia Mengintai Dewasa dan Lansia, PAPDI: Vaksinasi Bukan Hanya untuk Anak-Anak
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis