Suara.com - Sakit perut atau perut keroncongan saat lapar adalah hal yang biasa. Sakit perut ini bisa hilang setelah makan.
Tapi, beberapa orang mungkin mengalami sakit perut setelah makan. Sakit perut sesekali setelah makan sepiring penuh adalah normal.
Sakit perut setelah makan yang terjadi setiap hari inilah yang harus diwaspadai. Sakit perut yang parah dan sering dapat menjadi indikasi masalah kesehatan.
Berikut ini dilansir dari Times of India, ini 5 penyebab sakit perut setelah makan.
Sakit perut setelah makan bisa terjadi akibat makan berlebihan. Ketika Anda makan terlalu banyak, perut Anda mungkin mulai sakit.
Hal itu terjadi karena rata-rata perut kita hanya bisa menampung sekitar 1 atau 2 cangkir makanan. Saat Anda makan lebih dari itu, hal ini bisa menyebabkan ketidaknyamanan dan sakit perut.
2. Makan terlalu cepat
Sakit perut bisa terjadi bila Anda makan terlaku cepat. Saat Anda menelan makanan terlalu cepat, Anda menelan udara ekstra dengan makanan.
Baca Juga: Virus Corona Covid-19 Ditemukan Bisa Picu Diabetes, Peneliti Sebut Itu Hanya Sementara!
Ketika makanan ekstra mencapai perut Anda, itu menyebabkan kembung dan gas. Hal ini bisa membuat perut terlihat lebih besar dan menyebabkan ketidaknyamanan. Selain itu, ini juga bisa menghalangi tubuh Anda untuk menyerap nutrisi.
3. Gangguan pencernaan
Kelebihan asupan kopi, alkohol, makanan pedas dan asam, dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Hal ini berarti makanan itu membuat tubuh kesulitan mencernanya dan mengubahnya menjadi glukosa.
Akibatnya, Anda mungkin merasa kembung dan mual. Beberapa orang mungkin menderita masalah gangguan pencernaan karena beberapa kondisi kesehatan yang mendasarinya, seperti sindrom nyeri epigastrium (EPS) dan sindrom gangguan pasca-prandial (PDS).
4. Batu empedu
menyebabkan berbagai masalah terkait perut. Kristal mungkin mulai menumpuk terlalu karena terlalu banyak kolesterol dalam empedu, fungsi kandung empedu yang tidak normal atau lainnya.
Batu empedu ini dapat menyebabkan rasa sakit setelah makan, terutama jika makanan Anda tinggi lemak. Nyeri kandung empedu juga dapat menyebabkan peradangan dan mungkin memerlukan perhatian medis segera.
5. Intoleransi makanan
Kram perut, diare, dan muntah juga merupakan tanda-tanda intoleransi makanan. Intoleransi makanan adalah kondisi kesehatan di mana tubuh tidak mampu mencerna bahan-bahan tertentu dari makanan.
Saat Anda mengonsumsi makanan tersebut, tubuh akan memicu reaksi yang menyebabkan berbagai masalah terkait perut. Hal ini merupakan kondisi medis serius yang membutuhkan perawatan medis.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!