Suara.com - Belajar jarak jauh selama dua tahun belakangan hingga saat ini masih kerap menuai pro kontrak. Tapi, tak bisa dipungkiri bahwa belajar daring adalah solusi terbaik di tengah pandemi, meski banyak tantangan tersendiri baik untuk anak maupun orang tua yang mendampingi.
Setidaknya, terdapat tiga tantangan yang dirasakan oleh anak. Pertama, emosi dan motivasi yang menurun. Mungkin pada awalnya, anak merasa senang karena tidak perlu bangun sepagi biasanya dan bebas dari kemacetan yang sebelumnya harus dilalui setiap pagi.
Namun lama-kelamaan, anak mulai merasa jenuh duduk di depan layar selama berjam-jam tanpa interaksi langsung dengan teman dan guru. Terlebih, tantangan kedua yaitu terbatasnya durasi konsentrasi yang dimiliki anak.
Dalam keterangan yang diterima Suara.com, dari Zenius, Rabu, (6/4/2022), menurut Psikolog Anak dan Keluarga Samanta Elsener, M.Psi anak SD kelas 1 hingga kelas 2 biasanya memiliki rentang konsentrasi selama 40 menit saja. Sedangkan, anak kelas 3 ke atas, memiliki rentang waktu konsentrasi 60 menit ke atas, bila dalam lingkungan belajar tatap muka.
Sementara itu, learning loss atau hilangnya pengetahuan dan kemampuan siswa (The Glossary of Education Reform, 2013, seperti yang dikutip pada blog Zenius, 2021), menjadi tantangan ketiga. Pada dasarnya, learning loss dapat terjadi karena berbagai faktor. Misalnya, karena kendala teknis seperti koneksi Internet yang buruk maupun kurangnya pendampingan orang tua.
“Bagi anak yang baru kelas 1 SD di awal pandemi, mungkin tidak menemui masalah ketika belajar baca tulis secara daring di rumah. Ketika mulai naik kelas, materi pelajaran semakin sulit, sehingga rentan membuat anak merasa kesulitan. Anak pun jadi malas belajar karena rasa kompetensi dari anak menurun drastis,” ujar Samanta.
Lantas, bagaimana solusi yang bisa diupayakan orang tua untuk berbagai tantangan tersebut?
Berikan Pengawasan dan Bimbingan Secara Bergantian
Semenjak belajar daring, orang tua juga mengambil peran dalam mengawasi dan mendampingi anak belajar. Menurut Samanta, penting bagi orang tua untuk mewujudkan pembelajaran yang bukan hanya seru, namun juga kontekstual.
Baca Juga: WFH atau Bekerja Secara Hibrida Diprediksi Masih Jadi Tren di Tahun 2022
Sementara itu, agar lebih mudah, Artika yang memiliki dua anak melakukan pengawasan terhadap anak-anaknya dalam satu ruangan yang sama. Ia bisa melakukan pekerjaan lain sembari mengawasi anak-anaknya. “Tapi memang harus berjarak ya, jadi adiknya dengan saya di pojok sebelah sini, kakaknya di pojok sebelah sana,” jelas Artika.
Memberikan Kesabaran Lebih
Dalam kondisi belajar daring, anak rentan merasa jenuh sehingga orang tua perlu memberikan dukungan ekstra. Namun, orang tua juga harus tetap bersikap tegas dan membiasakan anak untuk disiplin.
Penting untuk menunjukkan bahwa orang tua mampu memahami perasaan anak. Gunakan kalimat yang sifatnya membangun, serta hindari kritikan yang dapat melukai perasaan anak. “Orang tua harus bisa menahan diri, memarahi anak dapat membuat motivasinya menurun drastis,” pesan Samanta.
Adakan Istirahat dan Aktivitas Menarik
Untuk menghadapi rasa jenuh dan frustasi anak yang harus duduk berjam-jam di depan layar, ada baiknya sesekali orang tua mengajak anak untuk melakukan aktivitas yang menarik ketika sedang istirahat atau hari libur. Tentunya, sesuaikan aktivitas tersebut dengan minat anak agar anak lebih bersemangat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan