Suara.com - Seorang perempuan yang dilaporkan menderita sexsomnia telah mengungkapkan bagaimana kondisi tersebut dapat menyebabkan beberapa masalah yang kerap datang setiap malam.
Kondisi yang sebagian besar tidak diketahui ini mirip dengan tidur sambil berjalan, tetapi melibatkan tindakan seks.
Dilansir dari NY POst, sebagai jenis parasomnia yang langka, gangguan tidur sexsomnia dapat menyebabkan berbagai perilaku.
Orang-orang dengan kondisi ini diketahui melakukan masturbasi, membuat vokalisasi seksual, menyentuh pasangan, dan bahkan mengalami orgasme spontan. Semuanya dilakukan saat tidur.
Beberapa bahkan memulai hubungan intim dengan pasangan. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2017, hanya 17 kasus yang dilaporkan dari 16.000 pasien yang diteliti.
Studi yang sama juga menemukan bahwa pada 47 persen pasien, ada riwayat tidur berjalan dan/atau teror malam.
Kebanyakan orang yang menderita kondisi ini tidak akan mengingat apapun yang mereka lakukan atau katakan pada malam hari setelah bangun tidur.
Beberapa sexsomniacs mungkin juga bangun dengan perasaan bingung.
Seorang wanita, Morgan Mandriota, memberi tahu Well+Good bahwa dia mengalami episode di rumah seorang teman – tetapi tidak tahu apa yang telah terjadi.
Baca Juga: Bikin Pasangan Nagih, Ini 5 Zodiak yang Kasih Pengalaman Seks Terbaik
Saat tinggal bersama seorang teman, Mandriota mengerang begitu keras dalam tidurnya, itu membangunkan seluruh keluarga temannya - membuat mereka percaya bahwa Mandriota dan temannya sedang berhubungan seks.
Wanita itu bangun keesokan harinya tanpa petunjuk apa pun telah terjadi.
Baru pada malam berikutnya ketika temannya mengirim sms kepadanya, Mandriota tahu dia membuat suara.
Penelitian menunjukkan bahwa berbagai faktor dapat berkontribusi pada kondisi tersebut, termasuk stres, kurang tidur, dan bahkan kelelahan.
Beberapa sexsomniacs mengalami efek gangguan lebih sering daripada yang lain. Mandriota, misalnya, mengatakan bahwa dia bangun beberapa kali melakukan masturbasi setiap bulan.
Meskipun kondisinya sangat langka, kondisi ini dapat dikelola.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja