Suara.com - Anda mungkin pernah melihat anak balita suka memukul. Memukul bisa jadi cara mereka berkomunikasi ketika menginginkan sesuatu atau tidak suka sesuatu karena kosa katanya belum berkembang sepenuhnya.
Para ahli mengatakan, anak balita memang menggunakan beberapa cara untuk mengekspresikan emosinya, salah satunya dengan cara memukul.
Tapi, cara komunikasi dengan memukul ini sebaiknya tidak diabaikan dan dijadikan sebuah kebiasaan. Apalagi, kalau anak balita Anda mulai memukul temannya atau orang yang lebih tua.
Dilansir dari Times of India, ada beberapa hal yang harus Anda lakukan untuk menghentikan kebiasaan anak yang suka memukul.
1. Tahan mereka secara fisik
Saat anak hendak mulai memukul, pastikan Anda menahannya secara fisik. Anda bisa memegang tangannya dengan lembut dan menjaganya tetap terlipat sampai emosinya menurun.
Anda juga bisa memeluknya sampai anak merasa tenang. Setelah tenang, cobalah menasihatinya agar tidak memukul siapa pun. Jelaskan pula dampak buruk memukul orang lain.
2. Awasi anak ketika bermain
Orangtua juga perlu tahu sesuatu yang memicu anaknya memukul orang lain. Bila Anda memperhatikan anak sering memukul ketika didekati oleh orang baru atau ketika mainannya direbut.
Baca Juga: Kondisi Terkini Aida Saskia yang Idap Kanker, Cuma Bisa Berbaring di Tempat Tidur
Anda bisa mengendalikannya dengan cara mengawasi dan mencegah emosinya sebelum memukul orang lain. Harapannya, anak bisa memahami bahwa tindakan yang dilakukannya itu salah.
3. Tunjukkan rasa cinta
Bawalah anak Anda ke tempat yang tenang dan berbicaralah dengan lembut. Beri tahu mereka betapa Anda mencintainya, tetapi bukan berarti mereka bisa memukul Anda maupun orang lain.
Buatlah anak merasa nyaman dan jelaskan kepadanya bahwa semua orang menyukainya, tetapi ia perlu mengendalikan perilaku agresifnya yang suka memukul.
Saat Anda sedang menunjukkan emosinya dengan cara memukul, ada baiknya Anda tidak berteriak. Karena, berteriak atau membentak hanya akan memperburuk kondisi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar