Suara.com - Sebuah studi yang dilakukan tahun 2019 mengungkap fakta mengejutkan yang menyebut bahwa tingkat obesitas lebih rendah pada mereka yang merokok ganja. Hal ini pun menimbulkan pertanyaan, benarkah zat adiktif tersebut dapat melawan obesitas?
Namun seiring dengan berlanjutnya penelitian tersebut, didapat fakta bahwa tak ada hubungan antara ganja dan penurunan berat badan.
Dilansir dari Insider, Jordan Tishler, seorang dokter medis dan dosen di Harvard Medical School, mengatakan bahwa studi tahun 2019 tersebut tidak melakukan penelitian tentang penggunaan ganja untuk penurunan berat badan.
Faktanya, hanya ada lima zat yang disetujui FDA yang telah terbukti ilmiah secara langsung dapat menyebabkan penurunan berat badan, dan ganja bukan salah satunya.
Kini, ketika ilmu pengetahuan tentang ganja terus berkembang, semakin jelas bagi para peneliti bagaimana ganja dapat mempengaruhi nafsu makan dan metabolisme tubuh.
Sebuah penelitian kecil tahun 2020 terhadap pengguna ganja menemukan beberapa penanda darah yang terkait dengan metabolisme setelah mereka merokok, menguap, dan memakai ganja. Peneliti kemudian membandingkannya dengan plasebo.
Diduga ganja memengaruhi sistem endocannabinoid, yang merupakan bagian integral dari pengaturan fungsi tubuh seperti memori, tidur, nyeri, respons imun, dan nafsu makan.
THC (Tetrahidrokanabinol), senyawa utama di dalam ganja, akan mengaktifkan reseptor dalam sistem endocannabinoid yang disebut reseptor cannabinoid tipe 1. Inilah teori yang diambil para peneliti bahwa ganja mempengaruhi berat badan:
- Reseptor yang terlalu aktif dapat menyebabkan obesitas dan meningkatkan kadar lemak.
- Memblokir reseptor ini dapat mengurangi berat badan dan kadar lemak, menurut penelitian pada hewan pada tikus gemuk.
Namun, sementara THC mengaktifkan reseptor, penelitian telah menemukan bahwa senyawa cannabinoid lain mungkin memiliki kemampuan untuk memblokirnya tanpa menyebabkan efek psikoaktif.
Baca Juga: Kisah Kebun Ganja sampai di Apartemen Bekasi
"Ada satu cannabinoid, yang relatif jarang, yang disebut THCV, yang tampaknya, pada hewan pengerat, menurunkan nafsu makan. Namun, ini belum dibuktikan pada manusia," kata Tishler.
Jadi, tidak seperti THC, THCV mungkin memiliki kualitas penekan nafsu makan. Namun, masih diperlukan lebih banyak penelitian pada manusia untuk menarik hubungan antara THCV, pengurangan nafsu makan, dan penurunan berat badan.
Sementara menunggu bukti klinis lebih lanjut, ada beberapa cara yang menurut para peneliti dapat membantu penurunan berat badan, yaitu:
- Tidur yang lebih baik, yang mengarah pada kesehatan metabolisme yang lebih baik
- Mobilitas yang lebih baik
- Pengurangan kalori dari alkohol
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
Terkini
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital