Suara.com - Pandemi Covid-19 masih terjadi. Kasus positif Covid-19 dan kematian akibat infeksi tersebut di dunia juga masih bertambah. Dan update Covid-19 global mengutip data pada situs worldometers per Kamis (2/6/2022) pukul 07.30 WIB tercatat kasus baru sebanyak 547.336 kasus dan 1.290 orang meninggal dalam sehari kemarin.
Laporan kasus positif baru paling banyak masih didominasi Korea Utara dengan 93.190 kasus. Disusul Taiwan yang melaporkan 88.293 kasus dan Amerika Serijat 80.306 kasus.
Kematian harian pada pasien Covid-19 juga paling banyak terjadi di Amerika Serikat dengan jumlah 281 jiwa dan Brazil 121 jiwa.
Akibat berbagai penambahan tersebut, akumulasi data Covid-19 global terkini ada sebanyak 533,36 juta kasus positif dengan lebih dari 6,31 juta kematian sejak awal pandemi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) masih menyoroti wabah Covid-19 di Korea Utara. Badan PBB itu menyesalkan sikap pemerintah Korea Utara yang tidak memberikan akses terhadap data kasus di sana.
Walaupun presiden Kim Jong Un telah mengklaim kalau wabah Covid-19 di negaranya telah membaik, namun WHO justru menduga penyebaran infeksi semakin parah.
"Kami berasumsi bahwa situasinya semakin buruk, bukan lebih baik," kata direktur kedaruratan WHO Michael Ryan kepada wartawan, dikutip dari Channel News Asia.
Menurut Ryan, Korea Utara hanya memberikan informasi terkait Covid-19 yang sangat terbatas. Sehingga WHO pun sulit membuat penilaian terkait wabah virus corona di negara itu.
“Sangat sulit untuk memberikan analisis yang tepat kepada dunia ketika kami tidak memiliki akses data yang diperlukan," ujarnya.
Baca Juga: Bela Korea Utara, Cina dan Rusia Memveto Resolusi Amerika Serikat
Pemimpin WHO untuk Covid-19 Maria Van Kerkhove mengatakan bahwa sementara ini Korea Utara telah mendaftarkan sekitar 3,7 juta kasus dugaan Covid-19. Tetapi, pada akun resmi pemerintah Korea Utara hanya menyebutkan kasus demam, sebagai salah satu gejala khas infeksi Covid-19.
Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) yang dikelola pemerintah melaporkan pada pekan lalu bahwa beban kasus telah turun selama tujuh hari berturut-turut, dengan hanya lebih dari 100.000 kasus demam per hari dari sebelumnya mencapai 390.000 kasus pada awal Mei.
KCNA juga melaporkan satu kematian lagi pada hari Jumat (27/5), sehingga total resmi menjadi 69 jiwa, diklaim kalau tingkat kematian Covid-19 di negara tersebut tetap 0,002 persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat