Suara.com - Gagal jantung terjadi ketika jantung tidak lagi bisa memompa cukup darah ke seluruh tubuh untuk memenuhi kebutuhan oksigen. Ini terjadi akibat melemahnya otot jantung.
Prevalensi gagal jantung di Indonesia mencapai 5 persen. Seringnya, kondisi ini terjadi pada pria (66 persen) daripada wanita (34 persen).
Kondisi ini lebih umum terjadi pada lanjut usia (lansia), meski usia berapa pun juga bisa mengalaminya.
Berdasarkan data dari Pokja, penyebab gagal jantung terbanyak adalah penyakit dasar yang tidak terkontrol dengan baik, seperti hipertensi atau tekanan darah tinggi, diabetes, dan obesitas.
Sebagian gagal jantung juga disebabkan oleh perjalanan dari penyakit dasar alamiah. Misalnya usia, merokok, dan kelainan bawaan.
Tanda gagal jantung yang bisa diwaspadai adalah mudah lelah secara tiba-tiba ketika melakukan kebiasaan sehari-hari.
"Misalnya, mungkin biasanya mereka bisa berjalan lama dan jauh, sekarang berjalan sedikit saja merasa lelah. Atau yang tadinya naik tangga biasa saja, sekarang menjadi sulit," jelas dokter Spesialis Jantung Siti Elkana Nauli dalam webinar Novartis bertema "Berdamai dengan Gagal Jantung: Kendalikan Risiko Kardiovaskular Anda, Tangani Gagal Jantung dengan Baik", Selasa (31/5/2022).
Namun, gagal jantung dapat dikendalikan, salah satu caranya dengan mengonsumsi obat secara disiplin.
Beberapa pengobatan yang mendukung kerja jantung bagi penyintas gagal jantung meliputi:
Baca Juga: Kematian Pria Penerima Transplantasi Jantung Babi Pertama di Dunia Diduga karena Virus Herpes
- penghambat reseptor beta (beta blocker)
- penghambat sistem renin angiotensin (seperti ACE inhibitor atau ARB)
- antagonis aldosterone
- penghambat enzim neprilisin (ARNI)
- penghambat sodium glucose transporter (SGLT2 inhibitor)
"Pasien gagal jantung harus minum obat untuk membantu mengendalikan kondisinya. Bahkan walau gejala-gejalanya sudah membaik," tambah Nauli. Nauli menegaskan bahwa gagal jantung bukanlah akhir dari harapan hidup pasien.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
K-Pilates Hadir di Jakarta: Saat Kebugaran, Kecantikan, dan Wellness Jadi Satu
-
Plak, Gusi Berdarah, Gigi Berlubang: Masalah Sehari-Hari yang Jadi Ancaman Nasional?
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru