Suara.com - Memperingati Hari Keluarga Nasional atau Harganas 2022 yang jatuh pada 29 Juni mendatang, gizi dan stunting masih akan jadi fokus utama untuk diatasi.
Data Survei Status Gizi Balita Indonesia 2021 menunjukkan, prevalensi stunting di Indonesia mencapai 24,4 persen, turun 3,3 persen dari 27,7 persen di 2019.
Menyoroti ini, Guru Besar Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Ali Khomsan, menyebut bahwa salah satu cara mencegah stunting sedari dini yaitu dengan meningkatkan konsumsi protein hewani, kacang-kacangan, umbi-umbian, buah dan sayur.
"Sedangkan yang harus diturunkan adalah konsumsi beras dan terigu," Prof. Ali dalam rilis Nestle Indonesia, Sabtu (4/6/2022).
Ia juga menyarankan, menanam umbi-umbian di pekarangan rumah bisa jadi solusi, mencegah krisis pangan sekaligus berlatih budidaya tanaman pangan. Apalagi karakter dan sifat umbi-umbian ini mudah tumbuh di suhu tropis Indonesia.
"Mudah ditanam dan adaptif pada berbagai lingkungan dan terhadap perubahan iklim," tuturnya.
Makanan alternatif lainnya bisa memberikan bubur kacang hijau atau jus kacang hijau, yang rendah gula untuk meningkatkan berat badan balita.
"Sedangkan tempe meningkatkan berat badan pada balita umur 12 hingga 18 bulan," jelas Prof. Ali.
Perlu diketahui, stunting dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak, di mana lebih dari 70 persen kejadiannya disebabkan oleh pola hidup, seperti konsumsi pangan dan aktivitas fisik.
Baca Juga: Wali Kota Medan Bobby Nasution Tanya Camat dan Lurahnya soal Stunting
Selain itu, konsumsi aneka ragam bahan pangan yang diolah menjadi menu yang menarik dapat membantu memenuhi gizi seimbang yang dapat mendukung perbaikan kualitas dan status gizi keluarga.
Terutama sebagai kelompok masyarakat yang terkecil untuk menerapkan kebiasaan makan baik.
Ditambah, sarapan dapat berkontribusi terhadap 30 persen kebutuhan gizi, dan mengonsumsi sarapan bergizi seimbang yang terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, serta sayur dan buah dapat meningkatkan asupan gizi seimbang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental