Suara.com - Vaksin Covid-19 buatan Indonesia, yang dinamai vaksin BUMN siap memasuki uji klinik fase 3. Uji klinik fase 3 ini dilakukan kepada 450 subyek berusia 18 hingga 70 tahun.
Menurut Direktur Utama PT Bio Farma, Honesti Basyir, vaksin tersebut diharapkan segera memperoleh emergency use authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat pada Juli 2022 mendatang.
"Saat ini kita masuk ke tahap 3, target kita Juli EUA keluar kita akan produksi, kita sudah siapkan kapasitas produksi cukup besar," ujar Honesti saat konferensi pers, Kamis (9/6/2022).
Menurut Honesti, tidak kurang kapasitas 120 juta dosis per tahun vaksin BUMN sudah siap diproduksi, disesuaikan dengan kebutuhan dosis vaksin Covid-19 di Indonesia, khususnya untuk digunakan sebagai booster atau vaksin Covid-19 dosis ketiga.
"Pertama dan awalnya memang kita uji klinis sebagai vaksin primer yaitu dosis 1 dan 2. Tapi karena jumlah vaksinasi primer di Indonesia sudah cukup besar, kemungkinan besar vaksin akan digunakan untuk booster," papar Honesti.
Selain itu, vaksin BUMN ini juga ditargetkan bisa digunakan sebagai vaksinasi Covid-19 untuk anak. Ini karena belum banyak vaksin yang mendapatkan izin dan dinyatakan aman digunakan untuk anak 12 tahun ke bawah atau bahkan 5 tahun ke bawah.
Sementara itu, vaksin BUMN ini sudah mendapatkan izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI untuk menjalani uji klinik fase 3, setelah berhasil melalui dan melaporkan hasil uji klinik fase 1 dan fase 2.
"Ini merupakan karya anak bangsa kita, yang dari preklinik, uji klinik 1, 2, dan fase 3 terakhir. Kita sudah memberikan izin, dari mulai tahapan cara uji klinik yang baik hasil yang baik, dan nantinya disepakati kita berikan izin emergency authorization, diproduksi komersil, dan menjadi vaksin yang bermutu, efektif, aman, berkhasiat, dan berdaya saing," timpal Kepala BPOM, Penny K Lukito.
Baca Juga: Wamenkes Ungkap Anggaran Belanja Vaksin Dalam Negeri Masih Tersisa Rp 1,3 Triliun
Berita Terkait
-
Dibuka Hari Ini, Pengunjung Sumringah Jakarta Fair Kembali Digelar Setelah Dua Tahun Vakum Gegara Pandemi
-
Dugaan Penyimpangan Dana COVID-19 Rp107 Miliar Masih Jadi Misteri, Ormas Jember Desak Aparat Lakukan Pengusutan
-
Wamenkes Sebut Vaksin BUMN Akan Digunakan Sebagai Booster Covid-19, Apa Alasannya?
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah