3. Masalah pada otak
Selain cedera kepala, penyebab epilepsi lain yang mungkin terjadi adalah kerusakan pada otak akibat stroke dan tumor otak. Penyakit stroke ini diketahui jadi pemicu utama epilepsi pada orang dewasa yang berusia 35 tahun ke atas.
4. Adanya penyakit akibat infeksi
Infeksi pada sistem saraf juga dapat mengakibatkan aktivitas kejang. Ini termasuk infeksi pada meliputi otak dan cairan tulang belakang atau penyakit meningitis, infeksi otak atauensefalitis, serta virus yang memengaruhi imun manusia (HIV), serta infeksi saraf dan imun manusia terkait yang dapat menjadi pemicu epilepsi.
5. Gangguan perkembangan otak dan kerusakan otak
Penyebab epilepsi yang terjadi pada bayi atau anak-anak adalah adanya gangguan perkembangan. Seperti autisme atau neurofibromatosis, di mana autisme membuat anak mengalami kejang-kejang. Ini terjadi karena gangguan perkembangan otak selama masa kehamilan yang penyebab tidak diketahui pasti.
Penyakit epilepsi ini adalah penyakit yang umum terjadi. Penyakit ini bisa saja menyerang segala usia, baik itu bayi maupun orang dewasa. Penyakit ini paling sering menyerang anak di bawah usia 2 tahun dan orang dewasa berusia di atas 65 tahun.
Bagaimana, sekarang sudah tahu apa saja penyebab epilepsi pada anak-anak dan dewasa, bukan? Kenali gejalanya dan segera konsultasi ke dokter jika anda atau keluarga mengalaminya.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama
Baca Juga: Obat yang Biasa Digunakan Ibu Hamil untuk Kecemasan Bisa Meningkatkan Risiko Cacat pada Bayi
Berita Terkait
-
Obat yang Biasa Digunakan Ibu Hamil untuk Kecemasan Bisa Meningkatkan Risiko Cacat pada Bayi
-
Kronologis Pasien Covid-19 yang Tewas Mengenaskan di Pagar RSUD Kota Bekasi: Punya Riwayat Epilepsi
-
Epilepsi Kambuh, AT Tewas Tercebur Sungai di Jembatan Gantung Cengkareng
-
Terungkap, Penyebab Kecelakaan Mengerikan, Polisi Sebut ASN Kabupaten Bogor Tabrak Lima Kendaraan Gegara Penyakit Kambuh
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Dean James Cetak Rekor di Liga Europa, Satu-satunya Pemain Indonesia yang Bisa
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
Terkini
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif