Suara.com - Di Indonesia umumnya anak lelaki sunat di usia sekolah dasar berusia 6 hingga 10 tahun. Tapi kini semakin banyak orangtua yang pilih menyunat anak lelakinya sejak ia bayi.
Dokter Bedah Umum Primaya Hospital Tangerang, Dr. Richard M.Kes Sp.B mengatakan anak lelaki sudah bisa disunat di usia 2 hari sekalipun. Namun tolok ukurnya, anak bisa disunat jika ia sudah kooperatif atau bisa diajak bekerjasama.
"Sebenarnya di usia berapapun tidak ada masalah baik dari lahir usia 2 hingga 3 hari maupun di usia berapapun, jika terkait kenangan dari sang anak itu hanya masalah preferensi masing masing sehingga tidak ada patokannya," ujar dr. Richard saat sedang menjadi koordinator Primaya Hospital Group pada event bakti sosial sunat massal, Yayasan Pangudi Luhur, Sabtu (25/6/2022).
Ia menambahkan dalam prosedur medis untuk sunat anak lelaki usia masuk sekolah, berbeda dengan saat masih bayi. Untuk anak bayi dibutuhkan bius total atau bius tidur, meski tidak menutup kemungkinan dokter melakukan bius lokal.
Tapi biasanya ada risiko bayi menangis atau melawan saat tindakan medis sunat dilakukan, sehingga umumnya dokter pilih melakukan bius total.
"Untuk sunat sendiri itu biasanya kan bius lokal ya, dan ada baiknya untuk bius lokal ini si pasien atau si anak kooperatif, jika sang anak kooperatif kita bisa melakukan bius lokal," jelas dr. Richard yang memimpin lebih dari 20 tenaga kesehatan dalam event bakti sosial itu.
Apalagi umumnya bius lokal cenderung lebih murah, dan di usia itu anak tersebut sudah memiliki memori momen saat disunat, sehingga saat keluarga menggelar acara syukuran setelah sunat yang sangat umum di Indonesia, anak bisa mengingatnya.
"Jika sang anak kooperatif hal itu akan mempermudah pengerjaan," tutupnya.
Adapun sunat adalah proses pelepasan kulup atau kulit yang menyelubungi ujung penis. Tujuan untuk menjaga kebersihan alat kelamin dari infeksi patogen, kuman, maupun virus sekalipun.
Baca Juga: Miris, Sosok Ibu Ini Berikan MPASI pada Balitanya Sejak Umur 6 Hari, Berujung Masuk UGD
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat