Suara.com - Setiap orangtua pasti ingin anaknya jujur. Meskipun begitu, ada beberapa momen mungkin anak mencoba berbohong karena alasan apa pun.
Saat anak berbohong untuk pertama kalinya, hal ini mungkin sulit bagi orangtua. Beberapa orang mungkin reflek langsung memarahi anaknya, tapi ada pula yang bingung harus bersikap.
Beberapa hal yang Anda harus pahami ketika ingin bersikap adalah jenis kebohongan yang dilakukan oleh anak, situasi dan usia anak.
Hal itu karena semua anak pasti pernah mencoba berbohong dan hal itu wajar ketika mereka sedang belajar bersosialisasi di tengah masyarakat.
Anda tidak bisa mengabaikannya dan diam saja ketika anak lebih sering berbohong dan seolah menikmatinya tanpa penyesalan.
Secara umum, ada beberapa alasan yang membuat anak memilih berbohong daripada jujur. Mereka mencoba membuat diri mereka merasa lebih baik atau terlihat lebih keren dengan membual.
Mereka juga mungkin berbohong karena melakukan kesalahan dan takut atau malu untuk mengatakan yang sebenarnya. Mereka mungkin membuat beberapa kerusakan dan tidak ingin ketahuan sehingga memilih berbohong.
Jadi, kebohongan yang dilakukan oleh anak-anak bisa jadi bukan sesuatu yang besar untuk dipermasalahkan. Tapi, kebohongan itu bisa jadi membahayakan anak maupun orang lain.
Oleh karenanya, orangtua perlu memastikan hal tersebut dan mencari tahu alasan anak berbohong. Setelah itu, orangtua bisa mengambil langkah-langkah untuk mengendalikan situasi secara efektif.
Baca Juga: 4 Posisi Seks yang Cocok untuk Wanita Bertubuh Pendek, Coba Malam Ini!
Beberapa anak tidak berbohong secara sadar dan itu benar-benar menjadi bagian dari kebiasaan mereka. Mereka tidak dapat mengendalikan kebiasaan ini, arena sedang berjuang mengatur pikiran mereka atau memikirkan konsekuensinya bila berbohong.
Berikut ini dilansir dari Times of India, beberapa langkah yang bisa diterapkan agar anak lebih jujur dan enggan berbohong.
1. Berikan kepercayaan
Jika Anda tidak berusaha melihat sisi baik anak ketika melakukan satu kesalahan, kemungkinan besar anak tidak akan mempercayai Anda untuk berbagi kebenaran dan kesalahannya.
Anda juga harus memiliki sifat pemaaf dan tidak terlalu marah atau kesal ketika mereka berbuat salah. Jika tidak, anak akan berusaha keras untuk berbohong setiap kali berbuat kesalahan.
2. Ceritakan kisah yang menginspirasi anak
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
Terkini
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!