Adanya rasa takut ketinggalan ini sendiri membuat seseorang akan selalu memeriksa handphonenya. Dengan begitu, ia juga akan sulit untuk berkonsentrasi dengan apa yang sedang dilakukannya.
4. Harapan yang tidak realistis
Ketika menggunakan media sosial akan membuat seseorang dapat melihat berbagai hal. Banyak hal-hal luar biasa yang muncul di media sosial. Dengan adanya sesuatu yang luar biasa itu membuat seseorang berkespektasi ingin melakukan hal yang sama.
Padahal, bisa saja apa yang diharapkannya tersebut tidak realistis. Lebih parahnya, beberapa orang akan melakukan berbagai jalan agar bisa mewujudkan hal tersebut meskipun dengan cara yang salah.
5. Pandangan tubuh negatif
Sering kali ditemukan di media sosial seseorang dengan mudah mengomentari tubuh orang lain. Bahkan, biasanya seseorang memiliki standard tubuh yang dinilainya sempurna. Ketika ada seseorang tidak memenuhi standard tersebut akan dinilai negatif dan buruk.
Padahal penampilan sendiri kembali lagi dengan pertumubuhan orang tersebut. Seperti yang diketahui ada berbagai faktor yang memengaruhi pertumbuhan. Untuk itu, menilai baik atau buruk seseorang berdasarkan standard yang ada adalah salah.
Adanya standard tersebut juga mendorong seseorang melakukan berbagai hal yang justru memberikan dampak kesehatan bagi tubuhnya. Bahkan, beberapa orang rela melakukan operasi hingga membuat berbagai hal palsu agar dinilai memenuhi standard yang ada.
6. Pola tidur menjadi rusak
Baca Juga: Usai Mabuk Bareng Teman Kampus, Pemuda Ini Nekat Lindas Hidangan Jemaah Tahlilan
Media sosial akan membuat seseorang kecanduan dan lupa waktu. Hal uni juga memengaruhi mengapa orang tersebut kurang tidur. Akibat dari kurang tidur tersebut dapat memengaruhi masalah kesehatan tubuhnya.
Selain itu, dampak kecemasan dan depresi akibat media sosial sendiri juga berpengaruh terhadap kualitas tidur seseorang. Untuk itu, sangat penting mengurangi waktu bermain sosial media agar fisik menjadi lebih sehat.
7. Kecanduan
Media sosial akan memberikan kecanduan yang memberikan dampak negatif tidak hanya kesehatan, tetapi juga kehidupan sosial. Seseorang yang kecanduan media sosial akan sangat rentan terserang berbagai penyakit.
Tidak hanya itu, kecanduan media sosial juga akan membuat orang tersebut sulit untuk fokus. Hal itu akan memengaruhi kehidupan sosialnya. Orang yang kecanduan media sosial juga sulit untuk fokus belajar dan melakukan pekerjaannya.
Itulah beberapa dampak negaitf media sosial. Pada dasarnya media sosial adalah hal baik untuk dimiliki. Namun, seseorang harus mengetahui batasan serta cara menggunakannya dengan bijak. Hal tersebut dimaksudkan agar media sosial tidak meragukan diri sendiri dan orang lain.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja