Suara.com - Pasien Monkeypox atau cacar monyet disarankan selalu menggunakan kondom ketika berhubungan seks selama beberapa bulan setelah terinfeksi.
Saran penggunaan kondom ini muncul di tengah kekhawatiran kalau virus cacar monyet ini menyebar melalui air mani. Bahkan, langkah ini harus dilakukan ketika seseorang tidak menunjukkan gejala.
Badan Kesehatan dan Keamanan Inggris mengatakan sekarang ini ada 1.856 kasus cacar monyet yang dikonfirmasi di Inggris.
Sebagian besar kasus cacar monyet ini terjadi London dan menyerang pria gay atau biseksual. UKHSA mengatakan ada bukti yang menunjukkan bahwa cacar monyet terdeteksi dalam air mani yang terinfeksi.
Pada seorang pria dari Italia, partikel virus cacar monyet ini ditemukan dalam air mani pada 11 hari setelah infeksi.
"Meskipun, bukti yang berkaitan dengan penularan virus cacar monyet melalui air mani ini terbatas," kata pejabat kesehatan dikutip dari The Sun.
Sejalan dengan panduan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), UKHSA sekarang menyarankan orang untuk menggunakan kondom selama 12 minggu setelah infeksi cacar monyet.
Langkah ini merupakan tindakan pencegahan untuk mengurangi risiko penyebaran virus cacar monyet ke pasangan.
Karena itu, orang yang mengalami gejala cacar monyet disarankan untuk tidak berhubungan seks sama sekali dengan pasangannya. Meskipun, monkeypox bukanlah penyakit menular seksual.
Baca Juga: Untuk Pasangan yang Telah Menikah, Tips Kurangi Rasa Sakit Saat Pertama Kali Berhubungan Seks
Sedangkan, penularan cacar monyet ini bisa terjadi dari menyentuh keropeng orang yang terinfeksi, menyentuh seprai atau bekas baju orang yang terinfeksi dan menghirup tetesan pernapasan orang yang terinfeksi.
UKHSA juga mengatakan bahwa beberapa orang yang telah pulih dari cacar monyet perlu mendapatkan tes PCR pada air mani mereka.
Orang-orang ini adalah mereka yang menjalani perawatan kesuburan atau orang yang memiliki pasangan seksual dengan sistem kekebalan tubuh lemah.
Sementara itu, vaksin diberikan kepada orang-orang yang dianggap paling berisiko terkena cacar monyet.
Dalam beberapa kasus, pria gay dan biseksual juga ditawari vaksin ketika menghadiri pesta seks atau memiliki banyak pasangan.
UKHSA mengatakan secara keseluruhan, jumlah kasus cacar monyet kecil dan risiko terhadap masyarakat tetap rendah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan