Suara.com - Salah satu gejala cacar monyet atau monkeypox adalah munculnya benjolan seperti jerawat namun berisi di sekujur tubuh.
Karena serupa jerawat, maka muncul pertanyaan bagaimana cara membedakan jerawat dengan ruam akibat cacar monyet yang berisi nanah?
Dijelaskan Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Penyakit Infeksi, dr. Robert Sinto Sp.PD, cara membedakannya terlihat dari lama infeksi di mana jerawat umumnya tidak melebihi tiga minggu.
"Membedakan cacar monyet dengan jerawat tidak yang spesifik. (Namun) urutannya kalo jerawat, tidak sampai tiga minggu," ujar dr. Robert saat konferensi pers dengan Kementerian Kesehatan, Kamis (28/7/2022).
Ia menambahkan, umumnya infeksi virus monkeypox cenderung lebih lama dibanding jerawat, sehingga proses terbentuknya ruam juga sangat perlahan, dan biasanya diawali dengan demam tinggi di atas 48 derajat celcius.
"Cacar monyet itu ya memang transisi dari satu ke yang lainnya itu perubahannya akan butuh waktu lama, yang tadi itu hitungannya dalam waktu mingguan, sampai akhirnya sembuh sendiri rata rata butuh waktu antara tiga minggu," jelasnya.
Lebih lanjut, dokter yang berpraktik di RSCM Jakarta ini mengatakan gejala lain adalah benjolan di kulit yang cukup berat, yang kemudian bisa menularkan ke orang lain.
Pada tahap tersebut, semua orang yang bersentuhan fisik bisa tertular. Ini sebabnya orang dengan cacar monyet tetap perlu menjalani isolasi.
Tapi pada masa inkubasi, virus masuk ke tubuh tapi belum bergejala maka ia tidak perlu diisolasi.
"Beda dengan Covid-19, kalau Covid-19 kan kontak erat kemudian dia bisa tidak melakukan kegiatan di luar karena diisolasi. Nah, kontak erat cacar monyet ini tidak diisolasi pada fase inkubasinya karena kemampuan untuk menularkannya sedikit berbeda," tutup dr. Robert.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online