Suara.com - Angka penanganan kasus HIV-AIDS menurun selama pandemi Covid-19. Hal ini bisa mengancam jutaan nyawa pasien HIV di seluruh dunia.
Data baru dari UNAIDS per 28 Juli 2022, jumlah infeksi baru di dunia hanya turun sebesar 3,6 persen pada periode 2020 sampai 2021. Angka itu menjadi penurunan jumlah infeksi HIV tahunan paling sedikit sejak 2016.
Penurunan jumlah infeksi HIV baru tercatat di Afrika Barat dan Tengah serta di Karibia. Tetapi di wilayah tersebut respon HIV terancam oleh krisis sumber daya yang semakin sulit.
Sementara wilayah Eropa Timur, Asia Tengah, Timur Tengah, Afrika Utara, dan Amerika Latin mengalami peningkatan jumlah infeksi HIV tahunan dalam beberapa tahun terakhir.
Di Asia Pasifik, kawasan dengan jumlah populasi terpadat di dunia, tercatat bahwa jumlah kasus infeksi HIV mengalami peningkatan, dari sebelumnya konsisten turun.
"Peningkatan infeksi di wilayah ini mengkhawatirkan," kata Direktur Eksekutif UNAIDS Winnie Byanyima dalam rilis tertulisnya kepada Suara.com, Kamis (28/7/2022).
Di Indonesia, jumlah infeksi HIV baru sebenarnya turun hingga 3,6 persen pada periode 2020 sampai 2021. Dari 28 ribu pada tahun 2020 menjadi 27 ribu di tahun 2021.
Namun, cakupan pengobatan ARV di Indonesia masih sangat rendah, yakni 28 persen. Artinya, masih ada sekitar 390 ribu orang dengan HIV yang belum memiliki akses ke pengobatan.
“Data ini menunjukkan respon AIDS Global sedang ada dalam bahaya yang parah. Jika kita tidak membuat kemajuan yang cepat, maka kita kehilangan pijakan, karena pandemi sedang berkembang pesat di tengah Covid-19, perpindahan massal, dan krisis lainnya. Mari kita ingat jutaan kematian yang sedang kita cegah,” ujar Winnie.
Baca Juga: Pandemi Belum Selesai, Satgas Temukan 4.048 Kasus Covid-19 Hari Ini
Total secara global tercatat 1,5 juta infeksi baru terjadi tahun lalu, jumlah itu tiga kali lipat lebih tinggi dari target global.
Menurut Winnie, ketimpangan dalam respon terhadap kasus HIV-AIDS sangat jelas terjadi di antara negara. Hal tersebut menghambat kemajuan upaya respon HIV. Akibatnya jumlah infeksi yang masih bertambah semakin memperbesar ketimpangan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Mengenalkan Logika Sejak Dini: Saat Anak Belajar Cara Berpikir ala Komputer
-
Cuaca Panas Ekstrem Melanda, Begini Cara Aman Jaga Tubuh Tetap Terhidrasi
-
Stop Cemas Anak Nonton Gadget! Tayangan Ini Hadir Jadi Jembatan Nilai Positif di Era Digital
-
Rahasia Seragam Medis Masa Depan Terungkap: Kolaborasi yang Mengubah Industri Tekstil Kesehatan!
-
Melihat dengan Gaya, Ini Cara Baru Menikmati Penglihatan yang Sehat
-
Banyak Perempuan Takut Skrining Kanker Payudara, Cek Kesehatan Gratis Nggak Ngaruh?
-
K-Pilates Hadir di Jakarta: Saat Kebugaran, Kecantikan, dan Wellness Jadi Satu
-
Plak, Gusi Berdarah, Gigi Berlubang: Masalah Sehari-Hari yang Jadi Ancaman Nasional?
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!