Suara.com - Keracunan obat adalah kondisi yang dialami seseorang yang disebabkan karena kesalahan dalam penggunaan obat. Contohnya seperti penggunaan obat secara berlebihan dengan dosis tinggi atau kesalahan dalam mengombinasikan obat tidak sesuai dengan resepnya.
Seseorang yang keracunan obat akan mengalami beberapa gejala khusus dan memiliki penanganan yang berbeda-beda sesuai dengan obat yang dikonsumsinya baik bersifat akut maupun kronis.
Gejala keracunan obat dapat bervariasi tergantung jenis obat, kondisi tubuh hingga jumlah obat yang diminum. Namun secara umum ada beberapa gejala yang bisa terjadi bagi orang yang keracunan obat antara lain:
- Mual yang disertai dengan muntah
- Halusinasi
- Sulit bernapas
- Sakit kepala
- Nyeri pada dada
- Kejang
- Penurunan kesadaran
- Hilang keseimbangan
- Dada berdebar
- Kulit dan bibir membiru
- Mengantuk
- Lemas, dan masih banyak lainnya
Pertolongan Pertama Korban Keracunan Obat
Apabila orang di sekitar Anda mengalami keracunan obat, maka disegerakan untuk menghubungi pusat kesehatan atau ambulans untuk mendapatkan pertolongan medis. Selain itu ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan sembari menunggu bantuan medis datang antara lain:
1. Mengecek pola nafas, denyut nadi dan saluran pernapasan orang yang keracunan obat. Jika penderita tidak merespon saat diajak berkomunikasi dan detak jantung yang lemah, Anda dapat melakukan RJP atau resusitasi jantung paru dengan memberikan penekanan pada dada dan memberikan napas buatan.
2. Apabila penderita muntah, bungkus tangan Anda dengan kain atau plastik dan bersihkan sisa-sisa muntahan pada mulut penderita untuk memberikan jalur penapasan yang lebih lancar
3. Baringkan penderita ke arah kiri dengan posisi yang nyaman sembari menunggu bantuan medis datang
Baca Juga: Penyebab Hotman Paris Keracunan Obat Sampai Dilarikan ke UGD
4. Hindari memberikan makanan atau minuman kepada penderita keracunan obat untuk menjauhi dari hal-hal yang tidak diinginkan
5. Jika penderita keracunan makanan tidak sadarkan diri, dilarang untuk memberikan apapun kepada penderita seperti makanan atau minuman. Hal ini bisa saja akan memperburuk kondisi penderita keracunan obat.
Penanganan keracunan obat tentu bukan hal yang mudah, seseorang diharuskan segera menghubungi pihak medis untuk mendapatkan pertolongan pertama. Pasca terjadinya keracunan obat, penderita harus melalui serangkaian perawatan inap agar kondisinya dapat terus dipantau.
Demikian ulasan singkat mengenai gejala keracunan obat serta cara penanganan utamanya sebelum bantuan medis datang. Semoga informasi di atas dapat bermanfaat untuk Anda.
Kontributor : Muhammad Zuhdi Hidayat
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?