Suara.com - Banyak penelitian telah membuktikan bahwa Covid-19 bisa menyebabkan gejala sisa atau kerap dikenal dengan long Covid-19. Dalam sebuah penelitian baru-baru ini, para ahli menemukan tiga gejala yang dapat dikaitkan dengan penurunan kinerja seksual.
Dilansir dari Times of India, studi baru yang diterbitkan dalam British Medical Journal (BMJ), mengamati dan mengevaluasi lebih dari 500.000 orang yang telah terinfeksi virus corona. Ditemukan bahwa partisipan mengeluh mengalami penurunan libido dan kesulitan ejakulasi.
Selanjutnya para peneliti juga menemukan bahwa rambut rontok adalah masalah jangka panjang yang umum terkait dengan penurunan kesehatan seksual.
Menurut Dokter Sanghvi, pemimpin teknologi klinis di Dokter Online LloydsPharmacy, “Dalam pengalaman saya sebagai dokter, gejala-gejala ini dapat memengaruhi kepercayaan diri lelaki dan, dengan demikian, kehidupan seks mereka.”
“Sejak penelitian ini keluar, minat pada hubungan antara Covid-19 yang lama dan gejala-gejala ini telah meroket,” tambahnya.
Selain itu, dokter juga menunjukkan: "Volume pencarian Google menunjukkan pertanyaan yang menanyakan 'Apakah covid menyebabkan disfungsi ereksi' naik 650 persen dari minggu ke minggu, sementara pencarian untuk 'Rambut rontok akibat Covid panjang' meningkat sebesar 130 persen."
"Dalam pandangan saya, ini adalah bukti bahwa ini adalah sesuatu yang benar-benar diperhatikan lelaki."
Bukan hanya penting untuk memahami gejala-gejala ini secara rinci tetapi kita juga harus tahu bagaimana mengatasi masalah ini. Dokter Sanghvi menyarankan hal yang sama.
Rambut rontok
Baca Juga: Chaeryeong ITZY Dikabarkan Positif Covid-19 dan Akan Tunda Beberapa Kegiatan
Menurut Dr Sanghvi, lelaki harus membuat janji temu jika mereka mengalami gejala yang berhubungan dengan kehidupan seks yang negatif.
“Jika Anda telah terjangkit Covid dan mulai melihat gejala yang tidak biasa seperti rambut rontok atau segala bentuk disfungsi seksual, jangan diam saja,” katanya.
Menurutnya, kerontokan rambut bisa berdampak besar pada harga diri lelaki sehingga penting untuk tidak mengabaikan gejala COVID yang berkepanjangan ini.
“Sebuah janji dengan dokter umum Anda mungkin merupakan pilihan terbaik. Mereka mungkin memutuskan untuk melakukan tes untuk menemukan pilihan pengobatan terbaik," sarannya.
“Tapi jangan terlalu khawatir. Rambut rontok akibat demam, sakit atau stres cenderung tumbuh kembali, seiring waktu," tambahnya lebih lanjut.
Gairah seks rendah
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Di Balik Krisis Penyakit Kronis: Mengapa Deteksi Dini Melalui Inovasi Diagnostik Jadi Benteng Utama?
-
Cara Mencegah Stroke Sejak Dini dengan Langkah Sederhana, Yuk Pelajari!
-
12 Gejala Penyakit ISPA yang Wajib Diwaspadai, Serang Korban Banjir Sumatra
-
Stop Gerakan Tutup Mulut! 3 Metode Ampuh Bikin Anak Lahap MPASI di Usia Emas
-
Bukan Hanya Estetika: Ini Terobosan Stem Cell Terkini yang Dikembangkan Ilmuwan Indonesia
-
Kolesterol Jahat Masih Tinggi, 80 Persen Pasien Jantung Gagal Capai Target LDL-C
-
Waspada Ancaman di Tanah Suci: Mengapa Meningitis Jadi Momok Jemaah Haji dan Umrah Indonesia?