Suara.com - Mengajarkan anak cuci tangan sejak dini rupanya berkaitan dengan perilaku dan bagaimana anak bersikap hingga dewasa. Simak penjelasan ahli berikut ini.
Bagi para orang tua, mengurus anak bukanlah hal yang mudah. Hal ini karena orang tua harus bisa mengajarkan kebiasaan kepada anaknya, baik dari bertutur kata, maupun bersikap. Apa yang diajarkan anak sejak kecil, itu akan menjadi kebiasaan ketika ia tumbuh dewasa.
Melansir Hindustantimes, Konsultan Dokter Anak di Motherhood Hospital, Kharghar, Dr Prashant Moralwar menyatakan, kebiasaan baik dapat diterapkan melalui berbagai hal kecil misalnya sederhana. Kebiasaan satu menjadi langkah awal bagi anak untuk memulai hal-hal baik.
“Mencuci tangan adalah kebiasaan baik yang dapat orang ajarkan kepada anak selama tahun-tahun awal pertumbuhan dan perkembangannya. Ajari dia untuk mencuci tangan sebelum makan, batuk, bersin, setelah mengunjungi toilet, menyentuh hewan peliharaan, atau menyentuh benda apapun," ucap Dr Prashant.
Kebiasaan mencuci tangan tersebut juga menjadi bentuk pengendalian diri untuk anak. Orang tua dapat bertanya apakah anaknya telah mencuci tangannya atau belum. Selain itu, orang tua juga dapat menjadi pengingat agar anak selalu mencuci tangannya dan menjaga kebiasaan baiknya.
"Tanyakan anak dari waktu ke waktu apakah dia telah mencuci tangannya. Setel pengingat agar mereka tidak lupa mencuci tangan. Minta mereka untuk menyanyikan lagu favorit mereka atau bermain game saat mencuci tangan. Para orang tua bisa juga beritahu mereka mengapa mencuci tangan baik untuk kesehatan.”jelas Dr Prashant.
Selain mencuci tangan, orang tua juga penting mengajarkan anak untuk bisa mengajarkan untuk memilih. Hal ini dapat dilakukan dengan anak diberi kesempatan memilih makanan yang sehat. Hal ini akan membuat anak menjadi lebih bertanggung jawab ketika membuat pilihan.
Tidak hanya itu, Dr Prashant menuturkan, dengan melibatkan anak untuk di dapur untuk membuat makan sendiri juga menjadi faktor untuk membangun kebiasaan baik. Jika berbagai kebiasaan tersebut sudah diterapkan kepada anak sejak kecil, itu akan memengaruhi sikapnya ketika dewasa.
Begitu juga sebaliknya, menurut Dr Prashant, ketika anak sudah memiliki kebiasaan buruk sejak kecil, itu akan sulit dihilangkan saat ia dewasa.
Baca Juga: Status Pandemi Menuju Endemi, Ahli Ingatkan Cuci Tangan Tetap Menjadi Kebiasaan
"Kebiasaan apa pun baik atau buruk bisa sulit dihentikan. Ketika kebiasaan dibentuk dan diulang secara teratur, dopamin kimia dilepaskan ke otak, yang mengarah ke perasaan senang. Oleh karena itu, perlu untuk mengembangkan kebiasaan sehat sejak kecil yang sehat untuk anak," pungkas Dr. Prashant.
Berita Terkait
-
Soal Keracunan MBG, Prabowo Ingatkan Guru Ajari Siswa Cuci Tangan: Virus-Bakteri Bisa dari Mana Saja
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak
-
Cuci Tangan Selamatkan Nyawa: Fakta Penting Sanitasi Sekolah yang Sering Disepelekan
-
Cuci Tangan Pakai Sabun Cuci Piring, Aman atau Bencana untuk Kulit?
-
Viral Aksi Emak-Emak Cuci Tangan Di Kolam Renang Usai Makan Sambal Bikin Geram
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
Terkini
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group