Suara.com - Ketika anak mengalami batuk dan pilek, para orang tua akan memberikan obat untuk mengurangi gejala yang dirasakan. Pada anak yang masih kecil, biasanya obat yang diberikan obat sirup dengan kandungan paracetamol.
Namun, dugaan obat sirup yang menjadi penyebab gangguan ginjal akut misterius, membuat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melarang penjualan obat itu sementara. Oleh sebab itu, orang tua diminta untuk tidak memberikan obat sirup sementara kepada anak.
"Seluruh apotek untuk sementara tidak menjual obat bebas dan atau bebas terbatas dalam bentuk syrup kepada masyarakat sampai dilakukan pengumuman resmi dari Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan," tulis SE Kemenkes yang diterima Suara.com, Rabu (19/10/2022).
Meski tidak bisa memberikan obat kepada anak, gejala batuk dan pilek rupanya bisa diredakan dengan berbagai hal. Mengutip laman Halodoc, berikut beberapa cara untuk meredakan batuk pilek tanpa konsumsi obat.
Jaga tubuh anak tetap terhidrasi
Untuk mengurangi batuk dan pilek, para orang tua dapat menjaga anak agar tetap terhidrasi. Adanya cairan yang masuk ke dalam tubuh, itu akan membantu melembabkan tenggorokan yang gatal akibat batuk. Selain itu, cairan juga akan melonggarkan hidung tersumbat saat pilek. Oleh sebab itu, menjaga tubuh terhidrasi saat batuk dan pilek adalah hal penting.
Untuk cairan yang dikonsumsi disarankan air putih hangat. Namun, seseorang dapat mencoba berbagai lainnya seperti jus, air kaldu, air lemon madu. Hindari juga konsumsi alkohol, soda, dan kopi karena kandungan kafein dapat memicu dehidrasi.
Istirahat yang cukup
Cara lain untuk meredakan batuk dan pilek yaitu memberikan tubuh istirahat yang cukup. Dengan memberikan tubuh istirahat yang cukup, itu akan berguna agar sistem kekebalan tubuh dapat bekerja secara maksimal. Hal ini juga yang berguna untuk mengurangi gejala batuk dan pilek.
Gunakan obat herbal
Obat asli biasanya memiliki bahan kimia di dalamnya yang dapat berdampak negatif bagi tubuh. Untuk menyembuhkan, seseorang dapat menggunakan obat-obat herbal agar gejala yang dialami bisa mereda.
Terdapat beberapa obat herbal yang digunakan, salah satunya berkumur dengan air garam hangat. Air garam sendiri dipercaya dapat meredakan sakit tenggorokan dan gatal sementara. Selain itu ada beberapa bahan herbal lain seperti jahe, madu, lemon, dan lain-lain yang berguna untuk mengurangi gejala batuk dan pilek.
Menggunakan pelembab udara (humidifier)
Pelembab udara akan menjaga ruangan tetap lembab. Selain itu, humidifier juga berguna untuk melonggarkan hidung yang tersumbat. Meski demikian, air yang digunakan harus diganti setiap harinya. Agar udara yang ada tidak kotor dan menyebarkan penyakit. Selain penggunaan humidifier, seseorang juga bisa menggunakan uap air panas untuk melonggarkan hidung sehingga tidak tersumbat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?