Suara.com - Seiring bermunculan penyakit baru, salah satunya Covid-19, tenaga kesehatan pun memiliki tantangan baru dalam menjalankan tugasnya. Kini, calon dokter tidak boleh hanya tahu bagaimana mengobati orang sakit.
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) prof. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH., mengungkapkan bahwa para mahasiswa kedokteran harus bisa menjawab tantangan kesehatan di masa depan, terutama dalam hal genom atau materi genetik yang tersusun dari DNA.
"Kita berharap memang para calon dokter, calon spesialis, subspesialis, maupun peneliti kita harus melihat bahwa ke depan kita akan bermain di tingkat genom," kata prof Ari usai acara Dr. Radjak FKUI Award di aula FKUI, Salemba, Jakarta, Kamis (3/11/2022).
Tantangan baru itu juga telah dilirik oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Itu sebabnya Kemenkes RI saat ini juga sudah memiliki Biomedical & Genome Science Initiative (BGSi) di Gedung Eijkman RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta.
BGSi menjadi program inisiatif nasional pertama yang dibuat oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk mengembangkan pengobatan yang lebih tepat kepada masyarakat.
Caranya, dengan mengandalkan teknologi pengumpulan informasi genetik (genom) dari manusia maupun patogen, seperti virus dan bakteri atau bisa disebut dengan Whole Genome Sequensing (WGS).
"Jadi ke depan itu memang kita bukan lagi bicara orang sakit diobati, tapi bagaimana orang mencegah di tingkat gen yang kita obati. Jadi sudah lebih maju lagi," tuturnya
Di FKUI, lanjut prof Ari, pengetahuan terkait genom tersebut telah diajarkan sejak tingkat mahasiswa strata 1 atau S1. Perkembangan ilmu kedokteran itu bertujuan untuk menghilangkan salah satu genetik yang memang rusak sejak lahir. Agar tidak berkembang jadi penyakit di kemudian hari.
"Segala macam itu kita ajarkan ke peneliti Indonesia. Oleh karena itu kami tidak ingin jago sendiri. Semua orang bisa belajar di sini. Apa yang kita mampu, kita bagikan kepada peneliti lain di Indonesia bahkan peneliti luar pun belajar di sini. Jadi mestinya peneliti lokal pun juga belajar di sini," pungkasnya.
Baca Juga: Cara Atasi Detox Lemak dan Perut Buncit dengan Chia seeds ala Resep Dokter Zaidul Akbar
Berita Terkait
-
Menyusul Pemindahan Ammar Zoni ke Nusakambangan, Kekasih Klarifikasi soal Rencana Pernikahan
-
Dokter Kamelia Ungkap Alasan Menolak Menikah dengan Ammar Zoni di Penjara
-
Ammar Zoni Masih Dipenjara, Ibu Angkat Doakan Bisa Nikah Tahun Depan
-
Siapa Pacar Ammar Zoni Sekarang? Pekerjaannya Mentereng, Rela Biayai Kekasih di Penjara
-
Dokter Kamelia Luruskan Kabar Rencana Pernikahan dengan Ammar Zoni, Ustaz Derry Salah Paham
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan