Suara.com - Indra Bekti telah pulang ke rumah setelah dirawat di rumah sakit selama hampir satu bulan akibat alami pendarahan otak. Meski begitu, Indra Bektj masih harus mengikuti terapi selama proses rawat jalan.
"Rencananya nanti fisioterapi di rumah," ujar adik Indra Bekti, Cipta di kawasan Pondok Kacang, Tangerang Selatan, Minggu (22/1/2023).
Untuk mempercepat pemulihan, Indra Bekti dijadwalkan melakukan terapi selama tiga kali dalam seminggu.
"Nanti dilakukan seminggu tiga kali dari orang fisioterapinya. Biasanya tiap sesi satu jam sih, tapi nanti dilihat dari perkembangannya ya," terang Cipta.
Tim dokter juga meminta keluarga untuk terus melatih kemampuan motorik Indra Bekti agar sang presenter cepat sembuh.
Fisioterapi merupakan tindakan rehabilitasi untuk menghindari atau meminimalkan keterbatasan fisik akibat cedera maupun penyakit. Fisioterapi bisa dilakukan pada pasien dari semua rentang usia dengan berbagai macam tujuan, mulai dari meredakan sakit punggung hingga persiapan olahraga dan persalinan.
Dikutip dari Alodokter, tujuan fisioterapi untuk mengembalikan fungsi tubuh yang normal setelah terkena penyakit atau cedera.
Jika tubuh menderita penyakit atau cedera permanen, fisioterapi dapat dilakukan untuk mengurangi dampaknya. Tindakan fisioterapi bisa dilakukan dengan berbagai cara, baik itu penanganan secara manual maupun menggunakan alat.
Fisioterapi dilakukan melalui serangkaian pemeriksaan, diagnosis, dan penanganan masalah kesehatan yang muncul di tubuh.
Baca Juga: Ungkap Kebahagiaan, Istri Indra Bekti sampai Tak Mampu Berkata-kata
Berikut adalah beberapa metode atau bentuk perawatan fisioterapi yang biasanya diterapkan kepada pasien:
1. Program latihan
Terapi ini melibatkan pasien untuk aktif melakukan gerakan, sehingga ia kembali terbiasa dengan fungsi normal tubuhnya. Fisioterapi juga bisa membantu pasien dengan mengoreksi teknik berolahraga yang salah dan menyebabkan cedera.
Beberapa terapi yang termasuk dalam program ini antara lain teknik memperbaiki postur tubuh, gerakan memperkuat otot, senam atau olahraga, dan peregangan otot.
2. Teknik elektroterapi
Terapi ini menggunakan alat dengan daya listrik atau disebut juga dengan terapi listrik. Beberapa terapi jenis ini antara lain terapi saraf dengan stimulasi elektrik (TEN), terapi stimulasi listrik melalui jaringan lemak (PENS), serta metode PENS dengan memadukan teknik akupuntur dan terapi listrik.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
Terkini
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern