Suara.com - Merokok menjadi salah satu hal yang bisa membatalkan puasa. Oleh karena itu, bagi seorang perokok berat mungkin merasa tidak tahan untuk langsung merokok saat waktu buka tiba.
Padahal, berpuasa bisa dijadikan sebagai momen untuk membantu Anda berhenti merokok. Pasalnya, merokok di waktu tidak berpuasa saja sudah bisa menimbulkan berbagai penyakit. Apalagi kondisi perut kosong setelah seharian berpuasa.
Dikutip dari laman P2PTM Kementerian Kesehatan RI (6/4/2023), langsung merokok saat buka puasa adalah memasukkan zat-zat beracun terlebih keadaan perut kosong tanpa nutrisi.
Hal ini disebabkan oleh adanya bahan-bahan kimia yang terkandung pada rokok. Seperti yang dituliskan dari Hello Sehat, rokok mengandung berbagai zat kimia yang berbahaya untuk kesehatan. Seperti karbon monoksida, nikotin dan tar.
Untuk lebih jelasnya, melansir dari laman Sehatq, berikut ini bahaya merokok saat buka puasa yang tidak bisa dianggap sepele karena dapat meningkatkan risiko kanker.
Jantung Berdebar
Karbon monoksida yang terkandung pada rokok bisa mengikat sel darah merah yang seharusnya berikatan dengan oksigen. Dampaknya adalah jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah karena kekurangan oksigen.
Jika dibiarkan, kondisi tersebut bisa memicu terjadinya serangan jantung.
Risiko Stroke
Baca Juga: Buka Puasa Ramadhan Seger Banget dengan Es Campur Susu Melon, Begini Cara Buatnya
Langsung merokok saat buka puasa juga bisa meningkatkan risiko stroke sebagai dampak dari kurangnya pasokan oksigen dalam tubuh akibat karbon monoksida yang terhisap dari rokok.
Jika dibiarkan akan memicu pembuluh darah mengeras dan menyempit yang berpotensi stroke karena gumpalan darah tersebut sampai ke aliran otak.
Kanker Paru-paru
Kemungkinan yang tak bisa terelakkan merokok langsung saat berbuka adalah risiko kanker paru-paru karena kandungan nikotinnya.
Mengingat berpuasa bisa menurunkan nutrisi dalam tubuh, saat Anda langsung merokok di waktu berbuka, tubuh menjadi lebih sensitif terhadap zat berbahaya.
Tak cukup sampai disitu, zat nikotin bisa mempercepat pertumbuhan sel kanker yang sudah ada serta ‘menolong’ sel kanker untuk mendapatkan cadangan makanan dari tubuh.
Shilvia Restu Dwicahyani
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?