Suara.com - Perempuan yang mengalami PCOS atau polycystic ovary syndrome sering dibuat khawatir akan kesulitan hamil. Anggapan tersebut tidak selalu benar, karena PCOS nyatanya bisa disembuhkan.
Dokter kandungan Dr. dr. Muharam Natadisastra, Sp.OG., FER., menjelaskan bahwa kondisi PCOS bisa dihilang dan perempuan bisa hamil asalkan mau melakukan gaya hidup sehat. Menurutnya, kebanyakan petrmpuan yang alami PCOS memang akibat pola hidup tidak sehat.
"Penyeban PCOS itu 60 persen karena metabolik, terutama kegemukan. Tapi ada juga pasien PCOS yang kurus," kata dokter Muharam saat temu Media Rumah Sakit Pondok Indah di Jakarta, Senin (12/6/2023).
Perempuan gemuk cenderung lebih mudah dihilangkan gangguan PCOS, caranya dengan menurunkan berat badan, kata domter Muharam. Sementara perempuan yang kurus harus lebih mengelola gaya hidup, terutama rutin berolahraga.
"Kalau kurus harus olahraga untuk turunkan androgen, kemudian dengan berjemur memperbaiki metabolisme sehingga kecepatan dari keseimbanag hormon cepat," imbuhnya.
Hormon androgen dikenal juga sebagai 'hormon laki-laki', karena pada pria kadar hormon ini jauh lebih besar dibanding hormon lainnya. Secara umum hormon androgen mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan organ reproduksi atau organ seksual pria dan wanita.
Meski begitu, hormon androgen juga diproduksi dalam tubuh wanita, walaupun jumlahnya tidak sebanyak laki-laki. Hormon androgen juga memiliki fungsi penting bagi organ reproduksi wanita. Sayangnya dalam berbagai kasus, kondisi kadar hormon pria yang terlalu banyak pada wanita berisiko menyebabkan PCOS.
Hormon androgen yang berlebih pada penderita PCOS dapat mengakibatkan ovarium atau indung telur memproduksi banyak kantong berisi cairan. Akibatnya, sel telur tidak berkembang secara sempurna dan gagal dilepaskan secara teratur (anovulasi). Kondisi itu yang kemudian mengganggu proses terjadinya kehamilan.
Sehingga, dokter Muharam mengingatkan bahwa pada dasarnya penyebab PCOS terjadi akibat gaya hidup tidak sehat, seperti tidak berolahraga, pola makan tidak bergizi, hingga stres berlebihan.
Baca Juga: Awas Wanita Bisa Terkena Gangguan Hormon Saat Subur, Ini Dia Penyebab Terjadinya PCOS
Berita Terkait
-
Atta Halilintar Sempat Ragu Ingin KB karena Takut Dilarang Agama, Sekarang Serahkan Semuanya Pada Aurel Hermansyah
-
Denise Chariesta Ngaku Minumannya Pernah Dicampur Alkohol Saat Hamil, Padahal Dampaknya Ngeri Banget
-
CEK FAKTA: Salsha Diamuk Iis Dahlia karena Pamer Kehamilan Anak Satrio, Sampai Babak Belur!
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!