Suara.com - Penyakit HIV paling rentan ditularkan akibat adanya hubungan seksual. Di Indonesia ternyata tercatat kalau kasus HIV paling banyak terjadi akibat laki-laki melakukan hubungan seksual dengan sesama laki-laki.
"Jakarta dan hampir di seluruh Indonesia sekarang ada peningkatan tren laki-laki seks dengan laki-laki. Bukan berarti seks suka sesama laki-laki, tapi lebih karena hubungan seks," ungkap petugas Dinas Kesehatan dr. Rathia Ayuningtyas saat media briefing Hari Anak Nasional di Jakarta, Kamis (20/7/2023).
Dia menjelaskan bahwa hubungan seks sesama lelaki bisa menyebabkan penularan infeksi HIV karena hubungan intim yang dilakukan lewat bokong atau seks anal. Hubungan seksual seperti itu akan berisiko menyebabkan lecet daripada seks lewat vagina yang memiliki pelumas alami.
"Kalau lewat vaginal itu ada pelumas, kemungkinan lecet lebih kecil. Kalau anal gak ada pelumas, jadi kadang mereka memakai pelumas (buatan). Apalagi kalau tidak memakai kondom itu risiko juga lebih besar," jelasnya.
Tidak diketahui sejak tahun berapa tren HIV pada kelompok tersebjt meningkat. Hanya saja, menurut dokter Rathia, data berdasarkan lima tahun terakhir terlihat kalau jumlah pasien HIV akibat laki-laki hubungan seks dengan laki-laki telah meningkat.
"Memang di lima tahun terakhir angka ini terus meningkat. Hampir semua puskesmas, fasilitas kesehatan, yang lakukan tes di populasi kunci ini paling tinggi angkanya laki-laki seks dengan laki-laki. Presentasinya laki seks dengan laki-laki ada sebanyak lebih dari 60 persen," kata dokter Rathia.
Data Dinas Kesehatan DKI Jakarta tercatat kalau jumlah orang dengan HIV di ibu kota sampai dengan Maret 2023 ada sebanyak 79.638 kasus. Sebanyak 95 persen di antaranya atau 72.442 orang sudah dapat pengobatan. Sayangnya, yang teratur minum obat setiap hari baru hanya 33.590 orang.
Terdapat juga pasien HIV di Jakarya yang merupakan ibu hamil, sebanyak 237 orang. Tetapi baru 180 ibu hamil yang lakukan pengobatan. Selain itu ada 9 orang yang positif tertular HIV dari ibunya sejak lahir.
Sementara itu, pasien HIV dengan virus sudah tersupresi atau tidak terdeteksi baru sebanyak 27 ribu pasien. Diketahui, virus HIV bisa tersupresi apabila pasien rutin minum obat di jam yang sama setiap hari dan melakukan pola hidup bersih dan sehat.
Baca Juga: Temuan Limbah Darah HIV Bikin Panik, Waspadai 4 Cara Penularan HIV Berikut
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak
-
BPA pada Galon Guna Ulang Bahaya bagi Balita, Ini yang Patut Diwaspadai Orangtua
-
Langsung Pasang KB Setelah Menikah, Bisa Bikin Susah Hamil? Ini Kata Dokter
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?