Suara.com - Kondisi polusi kota Jakarta hingga kini kian mengkhawatirkan. Dalam dua pekan terakhir, Jakarta telah beberapa kali menduduki peringkat pertama sebagai kota dengan polusi udara terburuk di dunia berdasarkan data IQAir.
Pasalnya, langit Jakarta justru seperti terlihat seperti kabut yang muncul di siang hari. Hal ini terlihat dari video yang diunggah akun Instagram @pandemictalks. Dalam video yang direkam akun Instagram @destinisagitari, memperlihatkan gedung-gedung Jakarta yang terlihat samar.
“Terlalu sadis, sampai parahnya begini langit Jakarta literally bener2 ketutup asap polusi.. dan ini udah 2 minggu lebih separah ini. Ayo pakai masker, anak2 dan kelompok rentan usahakan di rumah saja dulu kecuali untuk aktivitas esensial,” unggah akun @pandemictalks, beberapa waktu lalu.
Hal ini menunjukkan kalau polusi di Jakarta sudah semakin parah. Video tersebut lantas menjadi perhatian bagi para warganet. Bahkan, beberapa mengeluh juga karena polusi, banyak keluhan kesehatan yang dirasakan.
"Yang berobat udah rata-rata sakitnya sesak, demam semua loh," tulis salah seorang warganet di kolom komentar.
“Ya Allah , bagaimana dengan penderita pernafasan (asma),” komentar akun lainnya.
“Pakai masker dengan kandungan karbon aktif untuk solusi sementara kalau di luar ruangan. Kalau di rumah usahakan punya air purifier ionizer atau AC dengan Plasmacluster. Tanaman seperti lidah mertua juga bisa membantu mengurangi kandungan zat beracun di udara. Bisa di googling jenis tanaman lainnya,” saran salah satu warganet.
Namun, sebenarnya apa yang dapat dilakukan untuk menjaga diri sendiri saat polusi sedang tinggi? Melansir laman American Lung Association, berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjaga diri saat polusi tinggi.
1. Periksa kondisi polusi setiap harinya. Hal ini akan sangat membantu untuk mengetahui kondisi udara hari itu.
Baca Juga: Kendaraan Listrik Jadi Salah Satu Solusi Kurangi Polusi di DKI Jakarta
2. Hindari berolahraga pada ruangan dengan tingkat polusi tinggi. Jika ingin berolahraga, carilah gym yang lebih aman. Pastikan juga untuk anak-anak agar tidak bermain di luar karena kondisi udara yang kurang baik.
3. Gunakan lebih sedikit energi di rumah. Listrik dan sumber energi lainnya menciptakan polusi udara. Dengan mengurangi penggunaan energi, ini dapat membantu meningkatkan kualitas udara, mengekang emisi gas rumah kaca, mendorong kemandirian energi, dan menghemat uang.
4. Usahakan anak untuk tidak terpapar emisi bus saat bersekolah. Pastikan juga lingkungan anak bersih dan tidak terpapar polusi dalam tingkat yang tinggi.
5. Lebih banyak berjalan kaki, bersepeda atau naik kendaraan umum. Kurangi penggunaan mobil pribadi karena bisa memengaruhi tingkat polusi.
6. Hindari membakar kayu atau sampah. Pembakaran kayu bakar dan sampah adalah salah satu sumber utama polusi partikel yang tinggi.
7. Gunakan peralatan perawatan rumput dengan manual atau listrik. Hindari penggunaan mesin yang gunakan bensin karena bisa berpengaruh pada polusi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan