Suara.com - Orang-orang di usia muda sering kali alami masalah nyeri kepala atau migrain. Biasanya, nyeri kepala yang dirasakan ini akan mengganggu produktivitas maupun berbagai aktivitas yang dilakukan oleh orang tersebut.
Dokter Spesialis Neurologi RS Pondok Indah Pondok Indah, dr. Andre Sp. N mengungkapkan, migrain menjadi penyakit yang paling banyak dialami pada usia 20-30 tahun. Oleh sebab itu, tidak heran jika orang-orang di usia produktif kerap alami keluhan nyeri kepala alias migrain.
“Migrain itu nyeri kepala, memang paling banyak usia 20 sampai 30. Tapi puncaknya 30 tahun, semakin tambah usia, semakin jarang lagi,” jelas dr. Andre dalam Media Interview RS Pondok Indah Group, Selasa (25/6/2024).
Bisakah migrain terjadi pada usia anak?
Kabar baiknya, migrain jarang dialami oleh orang dengan usia lanjut maupun anak-anak. Hanya saja itu bukan berarti mustahil. Hal ini karena anak-anak rupanya juga bisa alami migrain.
Berdasarkan keterangan dr. Andre, anak-anak biasanya alami migrain karena faktor genetik. Orang tua yang alami masalah migrain, berpotensi membuat anaknya alami hal serupa. Oleh sebab itu, anak tetap bisa alami migrain meskipun kasusnya tidak sebanyak orang-orang di usia produktif.
Di sisi lain, anak yang alami migrain biasanya memiliki gejala yang berbeda. Pada anak-anak, biasanya lebih sering alami mual dan muntah. Gejala yang dirasakannya biasanya tidak sama seperti orang-orang di usia produktif.
“Peaknya pada usia 20-30 tahun, tapi memang kasus tertentu bisa terjadi pada anak. Meskipun gejalanya tidak seperti orang dewasa, tapi lebih ke mual dan muntah ya. Jika orang tuanya alami migrain, anak ada kecenderungan karena faktor genetik,” ujarnya.
Meski demikian, dr Andre mengungkap kalau faktor pencetus migrain ini tidak hanya dari genetik maupun hormonal. Beberapa pencetus migrain ini sendiri justru datang dari berbagai makanan yang dikonsumsi.
Baca Juga: Heboh Anak Gugat Ibu Kandung Gegara Warisan Suami, Netizen Ribut: Untung Keluarga Gue Miskin!
“Cokelat paling banyak dan pencetus, kandungan kakao pencetus migrain. Kalau mau dianjurkan pakai dark cokelat menekan kejadian. Kemudian keju bisa jadi pencetus, terus MSG bisa meningkatkan kekambuhan migrain karena bahan olahan,” pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat