Suara.com - Saat anak berperilaku kasar dan kejam, orangtua wajib waspada. Sebelum menyalahkan diri sendiri, sebaiknya segera mencari pertolongan profesional seperti psikolog, agar dampak yang ditimbulkan tidak semakin parah.
Psikolog keluarga, Samantha Elsener, M.Psi, menjelaskan bahwa anak yang berperilaku kasar atau kejam tidak semata-mata lahir dengan sifat tersebut. Berbagai faktor dapat mempengaruhi perilaku ini, mulai dari pengalaman traumatis masa kecil, menjadi korban kekerasan, hingga sering terpapar aksi kekerasan melalui lingkungan sekitar atau tayangan video di media sosial.
"Kondisi ekonomi dan keadaan ekonomi keluarga juga bisa berkontribusi, seperti keadaan lingkungan sekitar tempat tinggal anak dan lingkaran pergaulannya hingga pola pengasuhan orangtua yang kurang tepat," ujar Samantha kepada Suara.com, ditulis Kamis (11/7/2024).
Penyebab Anak Berperilaku Kasar
Pengalaman Traumatis: Anak yang mengalami trauma masa kecil atau kekerasan dapat membawa pengaruh negatif pada perilakunya.
Paparan Kekerasan: Sering terpapar kekerasan, baik dari lingkungan sekitar maupun tayangan video di media sosial, bisa mempengaruhi anak untuk bersikap kasar.
Kondisi Ekonomi: Keadaan ekonomi keluarga dan lingkungan tempat tinggal juga dapat berkontribusi terhadap perilaku anak.
Pola Pengasuhan yang Kurang Tepat: Pola asuh yang tidak tepat dari orangtua dapat membentuk perilaku negatif pada anak.
Cara Mencegah Anak Menjadi Kasar
Perilaku menyimpang anak yang kasar dan kejam bisa dicegah sebelum terlambat. Samantha mengatakan ada beberapa hal yang bisa dilakukan, antara lain:
Menerapkan Pola Asuh Gentle Parenting
Gentle parenting adalah pola asuh yang membesarkan anak dengan cara bahagia dan penuh kepercayaan diri. Pola pengasuhan ini mengajarkan anak empati, rasa hormat, pengertian, dan memahami batasan.
Memberikan Perhatian pada Anak
Perhatian dari orangtua tidak harus selalu 24 jam, tetapi penting untuk menanyakan kabar, kesehatan, dan aktivitas anak. Perhatian ini membuat anak merasa diperhatikan dan dihargai.
Memberikan Kecukupan Finansial
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek