Suara.com - Dalam menghadapi cuaca tak menentu, menjaga kesehatan tubuh sangat penting. Salah satu caranya adalah dengan membatasi konsumsi gula. Apa manfaatnya?
dr. Juwalita Surapsari, Sp.GK, Dokter Spesialis Gizi Klinik RSPI Pondok Indah, kepada Suara.com ditulis Rabu (24/7/20240) mengatakan gula dapat memicu pelepasan hormon bahagia seperti serotonin dan dopamin. Meskipun memberikan perasaan bahagia sesaat, konsumsi berlebihan bisa menyebabkan kecanduan.
Otak akan terus mencari cara untuk merasakan kebahagiaan tersebut kembali, terutama saat kadar glukosa menurun, memicu keinginan untuk mengonsumsi makanan atau minuman manis lagi.
Sumber Gula dalam Makanan
Banyak yang mengira gula hanya berasal dari makanan manis seperti kue dan minuman manis. Namun, gula juga terdapat dalam karbohidrat sehari-hari seperti nasi putih, tepung, dan mie, yang merupakan gula sederhana yang cepat dicerna tubuh, sehingga gula darah cepat melonjak. Sebaliknya, karbohidrat kompleks seperti nasi merah, kentang, ubi, dan jagung lebih lama dicerna, sehingga kenaikan gula darah lebih terkendali.
Jenis Gula dan Batas Konsumsi Harian
Dr. Juwalita menjelaskan bahwa gula terbagi menjadi dua jenis: gula alami dan gula tambahan. Gula alami ditemukan dalam makanan dan minuman yang secara alami mengandung gula, seperti susu dan buah-buahan. Sedangkan gula tambahan biasanya ditemukan dalam makanan olahan dan minuman manis.
Menurut rekomendasi Kementerian Kesehatan dalam Permenkes Nomor 30 Tahun 2013, batas konsumsi gula harian adalah 10 persen dari total energi yang dibutuhkan, setara dengan 200 kilo kalori atau maksimal 50 gram per hari (4 sendok makan) untuk orang dewasa. Untuk anak-anak, batasan konsumsi gula adalah sekitar 25 gram per hari atau setara dengan 2 sendok makan.
Dampak Konsumsi Gula Berlebih
Baca Juga: Thariq Halilintar Goda Aaliyah Massaid yang sedang Diet, Berapa Penurunan Berat Badan yang Sehat?
Dampak kelebihan konsumsi tidak main-main. Sebab, konsumsi gula yang tidak terkontrol menjadi pemicu beberapa penyakit tidak menular antara lain obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung, hingga kerusakan gigi.
Konsumsi gula berlebih juga bisa mempercepat proses penuaan dini hingga menyebabkan penurunan fungsi otak. Pada beberapa kasus, orang juga bisa mengalami kecanduan hingga perubahan suasana hati akiat konsumsi gula berlebih.
Cara Mengurangi Konsumsi Gula
Karena itu dr Juwita mengatakan konsumsi gula perlu dibatasi. Ia pun membagikan cara mengurangi konsumsi gula yang bisa dilakukan antara lain:
1. Baca Label Makanan
Periksa label nutrisi untuk menghindari produk dengan gula tambahan tinggi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara