Suara.com - Dalam era kedokteran modern, kemajuan teknologi dan inovasi terus berlanjut untuk memberikan solusi yang lebih efektif dalam penanganan masalah kesehatan. Salah satu inovasi terkait dengan masalah tulang belakang adalah Bedah Endoskopi Spinal Minimal Invasif atau BESS (Biportal Endoscopic Spine Surgery).
Teknik ini tidak hanya menawarkan pendekatan yang lebih aman, tetapi juga memberikan harapan baru bagi pasien yang mengalami berbagai keluhan tulang belakang.
Dijelaskan dr. S. Dohar A. L. Tobing, Sp.OT (K)-Spine dari RS Siloam Mampang, BESS adalah prosedur bedah yang menggunakan teknologi endoskopi untuk mengakses area tulang belakang dengan cara minimal invasif.
Teknik ini melibatkan penggunaan alat yang sangat kecil dan kamera, yang memungkinkan dokter untuk melakukan tindakan dengan hanya membuat sayatan kecil, yang tidak lebih besar dari satu sentimeter.
"Dengan cara ini, BESS mampu mengurangi trauma pada jaringan di sekitar tulang belakang, yang merupakan salah satu keunggulan utama dibandingkan dengan metode bedah tradisional," ungkap dia dalam siaran pers yang Suara.com terima belum lama ini.
Keuntungan utama dari BESS, lanjut dia, adalah pengurangan rasa sakit dan waktu pemulihan yang lebih cepat bagi pasien. Dengan sayatan yang lebih kecil, kerusakan pada otot dan jaringan lunak di sekitar tulang belakang diminimalkan, yang berdampak langsung pada pengalaman pasca-operasi pasien.
Hal ini memungkinkan banyak pasien untuk kembali ke aktivitas sehari-hari mereka dalam waktu yang lebih singkat, sering kali dalam beberapa hari setelah operasi, bukan minggu atau bulan seperti yang biasanya terjadi pada prosedur bedah yang lebih invasif.
Jenis Operasi yang Dapat Dilakukan dengan BESS
BESS mencakup berbagai jenis prosedur bedah yang dirancang untuk menangani masalah tulang belakang secara efektif. Salah satu aplikasi yang paling umum adalah pengangkatan herniasi diskus.
Baca Juga: Hobi Motoran? Dokter Ortopedi Ingatkan Sakit Pinggang dan Saraf Kejepit karena Sering Touring
Herniasi diskus adalah kondisi ketika diskus (bantalan tulang belakang) menonjol dan menekan area sekitarnya sehingga menyebabkan nyeri yang parah.
"Dengan menggunakan teknik BESS, dokter dapat mengangkat bagian diskus yang menonjol tersebut tanpa perlu melakukan sayatan besar, sehingga meminimalkan risiko dan mempercepat pemulihan," tambah dia.
Selain pengangkatan herniasi diskus, BESS juga dapat digunakan untuk dekompresi saraf, yang penting dalam mengatasi kondisi di mana saraf tulang belakang terjepit.
Prosedur ini memungkinkan dokter untuk mengurangi tekanan pada saraf tanpa merusak jaringan di sekitarnya. Selain itu, BESS dapat diterapkan untuk memperbaiki stenosis spinal, kondisi di mana saluran tulang belakang menyempit dan mengganggu fungsi saraf.
Pendekatan minimal invasif ini menjadikan BESS sebagai pilihan yang efektif untuk berbagai masalah tulang belakang yang dapat mengganggu kualitas hidup pasien.
Mengapa BESS Menjadi Pilihan Utama?
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial