Suara.com - Kalau bicara soal tenaga kesehatan, kebanyakan orang langsung teringat dokter atau perawat. Padahal, ada satu profesi penting yang sering kali luput dari perhatian: apoteker.
Peran apoteker bukan sekadar meracik obat di apotek. Lebih dari itu, mereka adalah garda terdepan yang memastikan pasien mendapatkan obat yang tepat, dengan dosis yang sesuai, serta memahami cara penggunaannya.
Apoteker juga berperan sebagai konsultan kesehatan masyarakat yang bisa memberikan edukasi mulai dari penggunaan antibiotik yang bijak, interaksi obat dengan makanan, hingga risiko efek samping yang sering tidak disadari pasien.
Di era kesehatan modern, peran apoteker makin krusial. Misalnya, saat pandemi lalu, banyak apoteker yang turun langsung memberikan informasi valid soal obat dan vitamin di tengah maraknya hoaks kesehatan. Mereka juga menjadi penghubung antara pasien dan sistem kesehatan, terutama bagi masyarakat yang lebih dulu datang ke apotek sebelum ke rumah sakit.
Apoteker Harus Terus Tingkatkan Kompetensi
Namun, tantangan di lapangan tidak ringan. Perkembangan obat-obatan, teknologi kesehatan, hingga tuntutan masyarakat menuntut apoteker untuk selalu memperbarui pengetahuan.
Tanpa kompetensi yang terus diasah, apoteker bisa tertinggal di tengah derasnya inovasi kesehatan, mulai dari obat biologis, terapi kanker terbaru, sampai penggunaan Artificial Intelligence dalam farmasi.
Karena itu, Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) menegaskan komitmennya untuk mendukung peningkatan profesionalisme anggotanya. Bukan hanya lewat seminar dan webinar rutin, tetapi juga melalui lembaga pendidikan dan pelatihan yang terakreditasi, serta sistem sertifikasi yang memastikan kualitas kerja apoteker tetap sesuai standar nasional maupun internasional.
Komitmen itu pun ditegaskan lewat dua agenda besar: Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) IAI 2025 yang akan berlangsung pada 27–30 Agustus 2025 di Makassar.
Baca Juga: PAFI Kabupaten Kulonprogo: Mitra Setia dalam Pengembangan Profesi Farmasi
Rakernas akan membahas strategi organisasi dalam memperkuat posisi apoteker di sistem kesehatan Indonesia, termasuk sinkronisasi program dengan kebijakan pemerintah, jenjang karir, hingga tantangan regulasi profesi.
Sementara PIT menjadi ajang ilmiah terbesar bagi dunia farmasi, menghadirkan ribuan apoteker dari berbagai lini praktik, peneliti, akademisi, hingga mahasiswa.
Dengan tema “Navigating the Future of Pharmacy: Performance, Innovation, and Collaborative Transformations in Healthcare”, PIT 2025 menghadirkan puluhan simposium dan workshop, serta ratusan presentasi, dengan isu-isu terkini, di antaranya: pemanfaatan AI dalam farmasi, peran apoteker dalam ketahanan kesehatan global, obat-obatan tradisional dan kosmetik, radiofarmasi dalam precision medicine, hingga farmasi kesehatan mental dan olahraga.
Menuju Indonesia Emas 2045
Ketua Umum PP IAI, apt. Noffendri Roestam, menegaskan bahwa Rakernas dan PIT bukan sekadar acara seremonial. Dua forum ini menjadi titik temu penting untuk menyatukan langkah apoteker dalam mendukung transformasi kesehatan nasional menuju Indonesia Emas 2045.
“Rakernas 2025 akan menjadi forum evaluasi dan harmonisasi kebijakan profesi, sementara PIT IAI 2025 akan menjadi wadah ilmiah untuk memperkuat kapasitas dan kompetensi apoteker. Keduanya saling melengkapi sebagai upaya nyata IAI dalam mendukung transformasi kesehatan nasional menuju Indonesia Emas 2045,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak
-
BPA pada Galon Guna Ulang Bahaya bagi Balita, Ini yang Patut Diwaspadai Orangtua
-
Langsung Pasang KB Setelah Menikah, Bisa Bikin Susah Hamil? Ini Kata Dokter
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya