Health / Konsultasi
Sabtu, 22 November 2025 | 21:45 WIB
Terobosan Regeneratif Indonesia: Di Balik Sukses Prof. Deby Vinski Pimpin KTT Stem Cell Dunia 2025 (Dok. Istimewa)
Baca 10 detik
  • Prof. Deby Vinski membawa Indonesia ke garis depan riset stem cell dunia.
  • Ia mendorong kolaborasi global dan pengembangan ekosistem ilmiah yang aman.
  • Dukungan negara memperkuat posisi Indonesia dalam regenerative medicine.

Suara.com - Dunia kedokteran modern tengah memasuki babak baru yang luar biasa melalui kemajuan pengobatan regeneratif, teknologi sel punca (stem cell), rekayasa jaringan, dan terapi genetik. 

Inovasi yang dulu tampak futuristik kini menjadi bagian dari upaya nyata untuk menangani penyakit degeneratif, memperpanjang usia sehat, memulihkan organ yang rusak, bahkan memprediksi risiko penyakit melalui pendekatan presisi. 

Perkembangan pesat ini tidak hanya terjadi di laboratorium negara-negara maju, tetapi juga menggema hingga Indonesia, berkat kontribusi tokoh penting yang telah mendapat pengakuan global, Prof. Dr. Deby Vinski, MSc, PhD.

Sebagai Presiden World Council of Stem Cell (WOCS) di Jenewa serta Presiden World Council for Preventive, Regenerative and Anti-aging Medicine (WOCPM) di Paris, Prof. Deby kembali mengharumkan nama bangsa dengan dipercaya memimpin World Summit on Stem Cell, Tissue Engineering, and Regenerative Medicine 2025 di Amsterdam, Belanda.

Penunjukan ini menegaskan bahwa kompetensi ilmiah dan kepemimpinan beliau diakui secara internasional. Dunia menempatkan Indonesia sejajar dengan pusat-pusat sains terkemuka, sebuah capaian yang tidak lepas dari dedikasi Prof. Deby dalam mengembangkan regenerative medicine. 

Dikenal sebagai Queen of Stem Cell & Anti-Aging Medicine, beliau juga mendirikan Celltech Stem Cell Centre di Vinski Tower Jakarta, sebuah pusat riset dan terapi regeneratif berstandar internasional yang berawal dari perjuangannya menolong sang ayah, menunjukkan bagaimana kasih dan tekad dapat berkembang menjadi kontribusi besar bagi umat manusia.

Lompatan besar Indonesia dalam dunia stem cell semakin kuat dengan dukungan langsung Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto. Beliau secara visioner menunjuk Laboratorium Celltech sebagai mitra utama di Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN). 

Pilihan ini menjadi bukti bahwa negara percaya pada kemampuan ilmuwan dalam negeri, menempatkan Indonesia pada jalur kemandirian teknologi medis, sekaligus menunjukkan bahwa bangsa ini tidak hanya diakui dunia, tetapi juga menghargai para ilmuwannya sendiri.

Dalam pidatonya di hadapan komunitas ilmiah internasional, Prof. Deby menegaskan pentingnya kolaborasi global untuk mendorong dunia menuju ekosistem medis yang lebih aman dan berbasis sains. 

Baca Juga: 7 Moisturizer untuk Usia 40 Tahun ke Atas di Indomaret, Best Anti Aging!

Dengan tegas ia menyampaikan, “Melalui KTT ini, kami ingin mempersatukan pakar global untuk membangun ekosistem kedokteran regeneratif yang tertata, aman, dan berbasis bukti ilmiah. Momentum ini sangat penting untuk memperkuat inovasi, keselamatan pasien, dan membuka era baru terapi stem cell, terapi genetik, dan rekayasa jaringan.” 

Pernyataan ini menggambarkan visi besar bahwa masa depan pengobatan tidak lagi sekadar memulihkan, tetapi meregenerasi; tidak hanya mengobati, tetapi mencegah dan memperpanjang kualitas hidup.

KTT Stem Cell Dunia 2025 di Amsterdam menjadi wahana penting untuk mempertemukan pakar dari berbagai negara, Belanda, Swiss, Jerman, Inggris, Perancis, Amerika Serikat, Jepang, China, India, UEA, Italia, Polandia, dan lainnya.

Mereka hadir untuk membahas spektrum penelitian mutakhir mulai dari terapi sel punca untuk kanker dan penyakit degeneratif, pencetakan organ, CRISPR, biomaterial, terapi exosome, hingga mitochondrial anti-aging medicine. 

Keberadaan topik-topik ini menunjukkan bagaimana pengobatan regeneratif berkembang menjadi salah satu bidang paling dinamis dan strategis dalam sains kesehatan global.

Dalam forum internasional tersebut, Prof. Deby mengumumkan sebuah terobosan besar: kolaborasi antara WOCS, American Physicians of Stem Cell, dan sejumlah universitas dunia untuk meluncurkan Master of Stem Cell and Regenerative Medicine. 

Load More