Suara.com - Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dipandang menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh dalam Pemilu 2024. Pasalnya, sosok yang akrab disapa JK itu sudah mengantongi sejumlah modal berbentuk pengalaman berharga.
Hal ini disampaikan oleh Dosen Komunikasi Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Nyarwi Ahmad. Menurutnya, kiprah JK yang pernah menjabat sebagai wapres selama dua pemerintahan berbeda tidak bisa dipandang sebelah mata.
Modal itu dinilai menjadikan JK sebagai tokoh yang sanggup membantu para ketua umum partai politik atau ketum parpol dalam menghadapi Pemilu 2024. Tak terkecuali dalam menentukan pasangan capres dan cawapres yang akan maju di Pilpres 2024.
“JK merupakan satu-satunya tokoh parpol di Indonesia yang pernah menduduki jabatan sebagai wapres dalam dua pemerintahan yang berbeda," kata Nyarwi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (7/5/2023).
"Di era periode pertama pemerintahan Presiden SBY dan di era periode pertama pemerintahan Presiden Jokowi,” lanjutnya.
Artinya, kata Nyarwi, JK memiliki pengalaman bagus dalam menyusun dan mengelola koalisi partai politik demi mewujudkan kesepakatan untuk mendukung pasangan capres-cawapres.
“Kedua, adalah pengalaman (JK) dalam memenangkan pertarungan Pilpres 2004 (bersama SBY) dan (Pilpres) 2014 (bersama Jokowi),” tuturnya.
Sementara itu, pengalaman ketiga JK adalah bisa mengelola pemerintahan bersama presiden terpilih periode 2004-2009 dan 2014-2019. Modal JK itu diyakini bisa membantu situasi para ketum parpol sekarang yang masih 'galau' dalam menentukan blok koalisi.
“Tiga jenis pengalaman JK tersebut jelas menjadi pengetahuan yang berharga bagi para ketua umum partai yang saat ini masih galau untuk merumuskan blok koalisi yang solid,” terang Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS) ini.
Baca Juga: Soal Pandangan Politik, Jusuf Kalla Skakmat Jokowi: Lebih Demokratis Seperti SBY dan Megawati
Selain itu, ketiga pengalaman JK itu juga bisa bermanfaat bagi para ketum parpol dalam menentukan pasangan capres-cawapres, serta memastikan pasangan yang mereka usung berjaya dalam kampanye Pilpres 2024.
Nyarwi melanjutkan, meskipun saat ini JK tidak memiliki jabatan kuat di partai politik, sikap dan pendapat JK memiliki potensi untuk memengaruhi arah kebijakan politik yang akan diambil oleh Partai Golkar.
“Termasuk dalam menentukan arah koalisi maupun pasangan capres-cawapres untuk menghadapi pilpres mendatang,” pungkas Nyarwi. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Soal Pandangan Politik, Jusuf Kalla Skakmat Jokowi: Lebih Demokratis Seperti SBY dan Megawati
-
CEK FAKTA: Anies Baswedan Gandeng Gatot Nurmantyo untuk Lawan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024, Benarkah?
-
Sebut Lawannya di Pilpres 2024 Punya Kekuatan Besar, Anies ke Relawan: Tapi Kita Tidak Gentar
-
Berulang Tahun, Anies Baswedan Dibanjiri Doa Jadi Presiden Selanjutnya, Netizen: Menang Pilpres 2024
-
Harapkan Lebih dari 2 Capres Bertarung di Pilpres 2024, Jusuf Kalla: Kita Bukan Amerika
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024