Suara.com - Nama La Ode Umar Bonte, menjadi perbincangan hangat dan bahasan oleh netizen setelah pernyatannya yang memicu kontroversi. Ketua Umum DPP KNPI ini secara tegas menyatakan bahwa ia tidak ingin Anies Baswedan menjadi Presiden Indonesia di periode mendatang. Kontroversi La Ode Umar Bonte ini sendiri muncul pertama kali di TikTok, pada akun miliknya @umarbonte01.
Pada konten yang diunggahnya ini, muncul ajakan untuk masyarakat dan pemuda di Indonesia guna menolak Anies Baswedan. Menurutnya, mantan Gubernur DKI Jakarta ini bukanlah asli putra bangsa.
Pernyataan Kontroversi La Ode Umar Bonte
Dalam konten yang kemudian memicu kontroversi tersebut, La Ode Umar Bonte menyampaikan,;Sebagai Ketua Umum DPP KNPI, secara tegas dan lugas saya tidak ingin Anies Baswedan menjadi Presiden Republik indonesia. Yang harus memimpin putra-putra terbaik bangsa ini. Sudah diberi kesempatan menjadi menteri, pernah diberi kesempatan untuk menjadi Gubernur DKI. Itu cukuplah dalam pentas politik di Tanah Air.’
Lebih lanjut disampaikan olehnya terkait dukungan Anies sebagai Presiden indonesia saat ini sangat berlebihan. Diungkapkan olehnya, ‘Saya setuju Anda lahir dan besar di sini, tetapi Belanda menjajah Indonesia selama 350 tahun, mereka memiliki anak dan lahir di sini. Mereka tetap saja penjajah dan tetap bukan saja bangsa Indonesia.’.
Video yang dibuatnya sendiri terbilang cukup panjang dan cukup banyak hal yang diungkapkan olehnya. Tak ayal, konten ini menuai banyak tanggapan dari publik, baik yang setuju atau yang tidak setuju.
Tanggapan Publik
Menanggapi hal ini, tentu menarik untuk melihat kolom komentar dari unggahan tersebut. Seperti biasa, netizen kemudian terbelah menjadi dua pendapat besar, yakni pendapat yang setuju dengan pernyataan Ketua DPP KNPI ini, dan netizen yang merasa pendapatnya tidak tepat.
Argumen yang beragam muncul. Mulai dari pembelaan pada sosok Anies Baswedan yang menganggap beliau adalah putera asli Indonesia yang akan membawa perubahan besar, kemudian pendapat yang menyatakan argumennya benar sebab pemimpin Indonesia harus merupakan keturunan Indonesia asli, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Abu Janda Soroti PA 212 Tolak Coldplay, Publik: Gw Tolak Anies Baswedan Jadi Presiden 2024
Bahkan konten ini juga menuai respon dari Ahmad Sahroni, melalui akun Instagram @ahmadsahroni88. ia menyatakan, ‘Pak, mending urus di KNPI biar jadi 1 organisasi yang Bulat. Malah sibuk urusin orang laen.’.
Kontributor : I Made Rendika Ardian
Berita Terkait
-
Cek Fakta: Anies Seret Ganjar ke KPK untuk Diperiksa, Benarkah?
-
Umar Bonte Dianggap Keluarkan Pernyataan Rasis ke Anies Baswedan Dilaporkan ke Polisi
-
Nestapa Elektabilitas Prabowo Dibantai Ganjar, Nasib Anies Lebih Miris
-
Abu Janda Bela Laode Umar Bonte yang Dianggap Rasis Karena Menolak Anies Baswedan Jadi Capres: Nolak Arab Gak Boleh?
-
Abu Janda Soroti PA 212 Tolak Coldplay, Publik: Gw Tolak Anies Baswedan Jadi Presiden 2024
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024