Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali angkat bicara mengenai calon presiden yang akan menggantikannya pada 2024 mendatang. Hal itu disampaikan dalam peluncuran Indonesia Emas 2045 di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Kamis (15/6/2023).
Dalam kesempatan itu, Jokowi blak-blakan mengungkap kriteria capres penggantinya pada Pilpres 2024. Ia menekankan pentingnya keberlanjutan dan kesinambungan dalam kepemimpinan di suatu negara.
Dalam menyampaikan pesannya, Jokowi juga menggunakan perumpamaan tingkat pendidikan untuk menggambarkan suksesi kepemimpinan.
"Harus ada keberlanjutan dan kesinambungan. Harus. Kalau sudah kepemimpinan kesatu, kedua, ketiga sudah sampai ke SMA, mestinya kepemimpinan yang keempat itu teruskan untuk masuk ke universitas. Jangan balik lagi ke SD lagi," kata Jokowi.
Presiden juga mengumpamakan kepemimpinan sebagai tongkat estafet yang terus berlanjut, bukan seperti pengisian bahan bakar minyak (BBM) di SPBU yang selalu mulai dari nol.
"Masa kaya meteran pom bensin. Mestinya kalau sudah dari TK, SD, SMP, ini ya kepemimpinan berikut masuk ke SMA, universitas. Nanti kepemimpinan berikut masuk ke S2, S3, mestinya seperti itu," ucapnya.
Tak hanya itu, Jokowi juga mengatakan kalau Indonesia membutuhkan pemimpon yang kuat dan memiliki nyali. Menurutnya, hal itu sesuai tantangan yang akan dihadapi bangsa dalam mencapai Indonesia Emas 2045.
Karena itulah, lanjutnya, Indonesia membutuhkan pemimpin yang cerdas dalam mengambil keputusan.
"Untuk mencapai Indonesia Emas 2045, dibutuhkan, sangat dibutuhkan smart execution. Dibutuhkan smart leadership oleh strong leadership,” ungkapnya.
Baca Juga: CEK FAKTA: Amien Rais Dihajar Gibran Rakabuming Raka karena Mau Lengserkan Jokowi?
Meski begitu, Jokowi tidak mau berpanjang-panjang membicarakan tentang Pilpres dalam forum tersebut. Ia mengatakan, mengenai Pilpres 2024 dapat dibicarakan dalam forum yang berbeda.
"Tapi, jangan bicara Pilpres di forum ini. Nanti di forum yang lain saja," pungkas Jokowi sambil tersenyum.
Sebelumnya, dalam forum Musyawarah Rakyat (Musra) yang digelar di Istora Senayan Jakarta [ada Minggu (14/5/2023), Jokowi juga menyinggung sejumlah kriteria yang ideal untuk capres yang akan melanjutkan tugas-tugasnya.
Dalam kesempatan itu, Jokowi mengatakan, calon pemimpin Indonesia selanjutnya harus orang yang paham betul dalam mengelola negara.
Tak hanya itu, menurut Jokowi, pengganti dirinya adalah orang yang mampu memanfaatkan peluang yang ada dan aktif. Bukan hanya duduk di Istana. Ia juga menginginkan penggantinya memiliki komitmen untuk tidak melakukan korupsi.
Trakhir, Jokowi menyatakan sosok capres Indonesia mendatang haruslah sosok yang pemberani. Sebab memimpin Indonesia dengan jumlah penduduk mencapai 280 juta.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Amien Rais Dihajar Gibran Rakabuming Raka karena Mau Lengserkan Jokowi?
-
Ajak Warga Singapura Tinggal di IKN, Jokowi Dikritik Mirip Agen Marketing
-
Terseretnya Mentan Syahrul Yasin Limpo ke Kasus Korupsi Sarat Nuansa Politis, Jokowi: Itu Urusannya Siapa
-
Jokowi Respons Kabar Mentan Syahrul Yasin Limpo Jadi Tersangka Korupsi: Makanya Hati-hati Kelola Duit Negara!
-
Beda Pendapat Jokowi vs Gibran soal Restu Kaesang Jadi Depok Pertama
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024