Suara.com - Baru-baru ini, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Hasto Kristiyanto menyebutkan bahwa beberapa ketua umum partai politik dipegang kartu truf-nya atas pencalonan Gibran Rakabuming sebagai bacawapres.
Namun apa sebenarnya yang dimaksud dengan kartu truf? Mengapa pernyataan ini menjadi cukup mengundang perhatian banyak pihak? Berikut penjelasannya.
Kartu Truf Artinya Apa?
Kartu truf adalah istilah yang berasal dari permainan kartu populer di Indonesia, yaitu Truf. Dalam permainan ini, kartu truf adalah kartu yang memiliki nilai tertinggi dan dapat mengalahkan kartu lainnya.
Kartu ini memiliki kekuatan khusus dan sering menjadi penentu dalam permainan. Pemegang kartu truf memiliki keuntungan strategis dan dapat mengubah jalannya permainan.
Dalam konteks politik, istilah "kartu truf" sering digunakan sebagai metafora untuk strategi atau taktik yang dapat digunakan untuk mengendalikan atau mempengaruhi situasi.
Ini bisa berupa informasi rahasia, aliansi strategis, atau bahkan popularitas publik. Seperti dalam permainan kartu, pemegang "kartu truf" dalam politik sering memiliki keuntungan strategis dan dapat menggunakan ini untuk mempengaruhi hasil suatu pemilihan atau kebijakan.
Namun, penting untuk diingat bahwa seperti halnya dalam permainan kartu, penggunaan "kartu truf" dalam politik harus dilakukan dengan bijaksana. Penggunaan yang tidak tepat atau berlebihan dapat merusak reputasi dan merugikan pemegang kartu itu sendiri.
Sandera Ketum Partai dengan Kartu Truf
Baca Juga: Prabowo Respons PDIP Yang Sedih Ditinggal Gibran: Saya Banyak Ditinggal Kader, Tapi Baik-baik Saja
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, baru-baru ini membuat pernyataan yang cukup mengejutkan. Ia menyebut bahwa beberapa ketua umum partai politik merasa tersandera oleh "kartu truf" dalam konteks pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai Bacawapres dari Prabowo Subianto.
Menurut Hasto, tekanan ini membuat mereka terpaksa mendukung pencalonan Gibran. Namun, pernyataan Hasto ini mendapat tanggapan dari berbagai pihak.
Nusron Wahid, politisi Partai Golkar, menegaskan bahwa dukungan partai politik kepada Prabowo-Gibran bukan karena "kartu truf", melainkan karena keinginan untuk memberikan kesempatan kepada generasi muda.
Ia juga menambahkan bahwa "kartu sakti" seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Kartu Prakerja adalah faktor yang mempengaruhi dukungan mereka.
Pernyataan Hasto dan respons yang muncul menunjukkan betapa kompleks dan dinamisnya dunia politik. Istilah "kartu truf" dalam konteks ini menjadi simbol dari strategi dan taktik yang digunakan dalam permainan kekuasaan.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri
Berita Terkait
-
Diminta Tertibkan Buzzer, Jawaban Ganjar Pranowo Dinilai Mirip Gibran
-
Merasa Bersalah Gibran Membelot dari PDIP, Djarot Saiful: Saya Gagal
-
Profil Prabowo-Gibran, Visi Misi, Program dan Janji-Janji Kampanye! Makan Siang hingga Susu Gratis di Sekolah
-
Analis: Jokowi Berusaha Tampil Netral dengan Bertemu 3 Capres, Tapi Faktanya Ada Gibran Jadi Cawapres
-
Aria Bima PDIP Blak-blakan, Singgung Toxic Relationship di Lingkaran Jokowi Bikin Gibran Maju Cawapres
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024