Suara.com - Wali Kota Medan Bobby Nasution menempuh perjalanan karier politik yang panjang, terutama kala bernaung di PDI Perjuangan (PDIP).
Namun, statusnya sebagai kader PDIP kini terancam lantaran terang-terangan mendukung pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dari Koalisi Indonesia Maju.
Pemanggilan tersebut sebagai buntut bahwa Bobby tak mengindahkan komando dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menghendaki kadernya mendukung penuh pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Bobby juga sebelumnya bahkan ditunjuk sebagai juru kampanye atau jurkam Ganjar di daerah Medan.
Kini pihak internal PDIP melayangkan panggilan ke Bobby untuk menghadap para petinggi partai.
Berikut perjalanan Bobby Nasution dari awal nyemplung ke dunia politik, didapuk sebagai jurkam Ganjar, hingga nyatakan dukungan ke Prabowo Gibran.
Kisah awal mula perjalanan politik Bobby Nasution
Pria yang bernama lengkap Muhammad Bobby Afif Nasution ini sebenarnya bukan berasal dari latar belakang politik.
Terlebih, ia merupakan tamatan grobisnis di Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.
Ia lalu berkarier di industri real estate dengan memperbaiki rumah-rumah bekas dan menjualnya kembali. Bobby sempat berkarier sebagai marketing di Grup Takke, perusahaan real estate.
Bobby di luar dunia real estate merupakan manajer klub sepak bola Medan Jaya pada 2014.
Baru pada Pemilihan umum Wali Kota Medan 2020, Bobby maju diusung oleh PDIP bersama Aulia Rachman dari Partai Gerindra.
Keduanya berhasil menggaet suara sebanyak 393.327 atau 53,5% dari keseluruhan suara.
Hadapi dilema besar: Pilih Ganjar atau kakak ipar?
Bobby di tengah-tengah kariernya menghadapi pilihan yang sulit, yakni antara harus memilih Ganjar atau Gibran Rakabuming yang merupakan kakak iparnya.
Berita Terkait
-
Survei Capres Terbaru Versi Charta Politika: Elektabilitas Ganjar Pranowo Tertinggi Dari Prabowo dan Anies
-
Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran Resmi Terbentuk, Habib Luthfi hingga Ridwan Kamil Terlibat
-
Diduga Ada Mafia Peradilan di Balik Putusan MK Loloskan Gibran Jadi Cawapres, MKMK Diminta Bentuk Tim Investigasi
-
Bukannya Naik, Suara Prabowo Malah Tergerus Gegara Pilih Gibran
-
Disinggung Siap Disanksi PDIP Usai Dukung Prabowo-Gibran, Bobby: Pilihan Ada di Kita
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024