Suara.com - Tiga calon presiden (capres) yang berkontestasi dalam Pilpres 2024 didesak untuk memikirkan solusi pemulihan para korban kebakaran hutan dan lahan atau karhutla.
Hal tersebut disampaikan Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (Elsam), lantaran ketiga calon presiden (capres) yang maju dalam Pemilu belum ada yang spesifik memaparkan upaya mereka memulihkan korban karhutla.
"Mendekati pergantian pemimpin, kami melihat sangat minim visi-misi calon presiden yang membicarakan tentang kasus karhutla. Kalaupun ada itu membicarakan hanya pada porsi ekonomi dan juga porsi lingkungan saja," ujar Manajer Program Elsam Ahmad Mustafad Vauzi dalam sebuah diskusi di Jakarta, Selasa (12/12/2023).
Ia mengemukakan bahwa kasus kebakaran hutan dan lahan selalu terjadi setiap tahun dan solusi efektif untuk memulihkan korban masih belum ada.
Lebih lanjut, ia mengemukakan bahwa kandidat calon pemimpin perlu memiliki visi-misi jelas terkait pemulihan korban kebakaran hutan dan lahan.
Lantaran kabut asap menyebabkan jutaan orang menderita infeksi saluran pernapasan sepanjang tahun, bahkan merenggut nyawa.
"Saya rasa ini penting untuk para kandidat mencari jalan keluar, semoga ke depan ada solusi untuk pemulihan korban karhutla," katanya.
Menurut data tahun 2015, Bank Dunia menghitung jumlah kerugian yang dialami Indonesia akibat kebakaran hutan dan lahan gambut seluas 2,61 juta hektare adalah senilai Rp 220 triliun.
Kemudian pada 2019, Indonesia mengalami kerugian sebesar Rp 72 triliun akibat peristiwa kebakaran hutan dan lahan gambut seluas 1,64 juta hektare.
Kerugian itu timbul akibat dampak langsung maupun tidak langsung mulai dari perkantoran libur, sekolah libur, pembatalan berbagai penerbangan pesawat, maupun aktivitas ekonomi yang berhenti hingga dampak kesehatan.
Sementara berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), luas kebakaran hutan dan lahan di Indonesia sudah mencapai 994.313 hektare selama periode Januari hingga Oktober 2023.
Dari total 994.313 hektare hutan dan lahan yang terbakar tersebut, KLHK mencatat areal hutan yang terbakar hanya seluas 66.287 hektare atau setara 7 persen. Sedangkan, areal non-hutan yang mengalami kebakaran tercatat mencapai 928.025 hektare atau setara 93 persen. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024