Suara.com - Program makan siang dan susu gratis di sekolah dan pesantren yang diinisiasi pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, disebut tidak hanya menjadi solusi bagi persoalan kesehatan atau kekurangan gizi.
Program ini juga dinilai mampu mengentaskan permasalahan sosial dan ekonomi di masayarakat, khususnya bagi kalangan kelas menengah ke bawah.
“Pak Prabowo sangat antusias kalau membahas sumber daya manusia (SDM). Prasyarat utamanya adalah sehat dan itu dimulai dari tumbuh kembang optimal. Itu sebabnya mendorong perbaikan gizi jadi prioritas, utamanya bagi anak sekolah dan santri. Program ini juga dianjurkan oleh lembaga internasional sekelas WFP, yang berarti program ini berbasis sains, bukan akal-akalan atau gimik,” kata juru bicara calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka, Emil Elestianto Dardak.
“Harapannya sama seperti program imunisasi, supaya lokus distribusinya efektif, maka kebijakan ini menyasar anak-anak di sekolah dan pesantren. Karena saat waktu makan siang atau jam 12 teng, itu belum tentu sekolah sudah selesai, kemudian mereka pulang dan makan di rumah,” tambah Emil.
Wakil Gubernur Jawa Timur itu pun menegaskan, makanan yang nantinya terdistribusi dipastikan telah memenuhi standar gizi nasional. Sebagai acuannya, pemerintah saat ini telah memiliki program “Isi Piringku” yang berlandaskan pemenuhan gizi seimbang dalam 700 kalori.
Adapun rinciannya adalah karbohidrat atau makanan pokok 150 gr nasi; 75 gr lauk hewani; 100 gr lauk nabati, 150 gr sayuran, dan 150 gr buah-buahan.
“Tanpa digembor-gemborkan, isi kandungan dalam makan siang gratis pasti sudah dibahas. Karena tujuannya adalah upgrade, bukan downgrade. Tidak mungkin kami memberikan makan kalau yang kandungan gizinya malah turun dari sebelumnya,” tegas Emil.
Persoalan lain yang turut diatasi melalui program ini adalah isu sosial dan ekonomi. Menurut Emil, tidak sedikit orang tua yang kesulitan memberikan ongkos atau uang sekolah yang pas bagi anaknya. Sekalipun uang yang diberikan cukup untuk makan siang, makanan yang disantap pun belum tentu sesuai standar gizi nasional.
“Program ini akan sangat membantu bagi keluarga yang beban keuangan untuk makan sangat membengkak jika dibandingkan uang bulanannya. Jangankan untuk keluarga kategori pra sejahtera, bagi yang belum berani menyatakan sejahtera saja kewalahan untuk kebutuhan ongkos sekolah anaknya. Di saat yang sama, kita juga mengatasi permasalahan asupan gizi karena sekolah yang menyediakan makanan,” beber mantan Bupati Trenggalek periode 2016-2019 itu.
Baca Juga: Dokter Tirta Sebut Anies Antitesis Prabowo: Satu Jago Pitching, Satu Jago Kerja
Selain itu, dalam berbagai kesempatan, Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran kerap menyatakan bahwa program makan siang gratis di sekolah dan pesantren akan menjalankan roda perekonomian masyarakat karena digerakkan oleh pelaku UMKM.
"Dengan meningkatnya jumlah anak yang menerima makan siang di kantin atau warung di sekitar sekolah, dapat mengalami peningkatan pelanggan yang pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan UMKM setempat," kata Wakil Komandan Tim Fanta TKN Prabowo-Gibran, Anggawira.
"Selain itu, ini juga dapat menciptakan peluang bagi UMKM untuk berpartisipasi dalam penyediaan makanan atau bahan baku untuk program makan siang, mendukung pertumbuhan ekonomi di komunitas sekitar sekolah. Namun, penting untuk memastikan bahwa UMKM lokal terlibat secara adil dan berkelanjutan dalam pelaksanaan program tersebut," tambah dia, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas).
Sebagai informasi, kebijakan ini sendiri sudah diterapkan di 125 negara menurut laporan Global Child Nutrition Foundation (GCNF). Sementara, menurut World Food Programme (WFP) pada 2022, dari sampel 176 negara diperoleh angka bahwa 418 juta anak telah menerima manfaat dari program makan di sekolah.
Pasangan calon Prabowo-Gibran menjadikan program ini sebagai cara untuk mengatasi kekurangan gizi di kalangan anak. Sementara itu, untuk mengentaskan stunting, Prabowo-Gibran juga berjanji memberikan makan siang gratis dengan perhatian nutrisi yang lebih ekstra bagi ibu hamil. Adapun sasaran program ini sekitar 82,9 juta orang.
Berita Terkait
-
Malam Mingguan, Prabowo-Gibran Kunjungi Festival Negeri Elok Karya Didit
-
Mundurnya Ahok dari Komisaris Utama Pertamina untuk Kampanyekan Ganjar-Mahfud, Nusron Wahid: Tak Ada Peristiwa Baru
-
Deklarasi Dukungan ke Prabowo-Gibran, Alumni Ilmu Pertanian Ini Ingin Food Estate Dilanjutkan
-
Dapat Dukungan dari Relawan KOPI, TKN Prabowo-Gibran: Tambahan Energi Buat Menang
-
Terima Deklarasi MPG, TKN Sebut Prabowo Pemimpin Pro Anak Muda
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024