Suara.com - Debat capres terakhir digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta pada Minggu (4/2/2024) malam. Debat ini membahas tema kesehatan, pendidikan hingga persoalan inklusi.
Capres nomor urut 01, Anies Baswedan dalam paparannya menyebutkan, 15 juta orang jadi korban kekerasan seksual dan kesehatan mental.
"Sangat frustrasi melihatnya. Kesehatan mental, kekerasan seksual, lebih dari 15 juta orang jadi korban. Ini problem-problem yang tidak menjadi kepedulian segelintir elit. Ini adalah kepedulian rakyat kebanyakan," ujar Anies di arena debat capres.
Lantas bagaimana fakta sebenarnya, apakah klaim Anies Baswedan benar adanya?
Menyitat artikel di laman rri.co.id yang dipublish 2 Januari 2024, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendapati kasus kekerasan seksual terhadap anak paling dominan terjadi di tahun 2023. Sampai tanggal 31 Desember 2023, sebanyak 3.000 kasus kekerasan terjadi pada anak.
"Jadi dilaporan KPAI, 31 Desember (2023), di angka 3.000 kasus, sama di periode lalu. (Anak-anak) tertimpa kekerasan seksual, psikis, ini laporan yang terlaporkan," kata Wakil Ketua KPAI Jasra Putra saat berbincang dengan Pro3 RRI, Selasa (2/1/2024).
Jasra mengaku, data ribuan kasus kekerasan seksual terhadap anak itu, berdasarkan laporan di medsos dan nomor telepon KPAI. Dari kasus itu, banyak anak-anak ditelantarkan orang tuanya atau pengasuhnya.
"Pengasuhan hak asuh anak, penelantaran anak, kemudian dampak dari perceraian, aduan kita sepanjang tahun 2023. Lalu kasus pendidikan kekerasan di satuan pendidikan," ucap Jasra.
Sisi lain, Jasra mengungkapkan, terdapat juga laporan orang tua yang tidak bisa membayar uang bulanan sekolah anaknya. Hingga pada akhirnya, KPAI melakukan tindakan dengan berkomunikasi dengan pihak sekolah.
Baca Juga: CEK FAKTA: Prabowo Klaim Indonesia Kekurangan 140 Ribu Dokter, Bagaimana Faktanya?
"Karena tidak mampu bayar SPP (uang bulanan sekolah), karena terbentur kondisi ekonomi. Mereka melapor ke kita, untuk bisa (anak-anaknya) melanjutkan pendidikan," ujarnya.
Untuk artikel lengkapnya bisa dicek di sini.
Berdasarkan artikel di atas, data komprehensif untuk membuktikan klaim dari Anies Baswedan masih belum ada. Anies sendiri tidak menyebutkan durasi atau rentan waktu dari tahun berapa jumlah 15 juta korban kekerasan seksual dan kesehatan mental itu. Tapi yang perlu digarisbawahi adalah bahwa korban kekerasan seksual dan kesehatan mental memang benar adanya.
Bahkan bila merujuk artikel dari rri.co.id, KPAI mendapati kasus kekerasan seksual terhadap anak paling dominan terjadi di tahun 2023. Sampai tanggal 31 Desember 2023, sebanyak 3.000 kasus kekerasan terjadi pada anak.
Sementara itu, Derry Wijaya Ph.D selaku Associate Professor, Data Science Program, Monash University Indonesia dan co-director Monash Data and Democracy Research Hub mengatakan, bahwa klaim Anies benar. Ia menyebutkan, menurut penelitian I-NAMHS (Indonesia - National Adolescent Mental Health Survey) yang dipublikasikan tahun 2022; penelitian tersebut menemukan 1 dari 3 remaja Indonesia mempunyai masalah kesehatan mental di rentang usia 10-17 tahun. Angka tersebut setara dengan 15,5 juta remaja.
Jenis gangguan mental yang banyak diderita remaja adalah gangguan kecemasan (gabungan fobia sosial dan gangguan cemas menyeluruh) 3,7%, gangguan depresi mayor (1,0%), gangguan perilaku (0,9%), hingga gangguan stres pasca-trauma (PTSD) dan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD) dengan angka masing-masing 0,5%.
Berita Terkait
-
Debat Capres, Anies Baswedan Singgung Ketimpangan antara Jakarta dengan Luar Jawa
-
Anies Baswedan Singgung Program Bansos untuk Kepentingan di Debat Capres Kelima, Sindir Siapa?
-
Debat Capres, Ganjar Puji Mahfud MD Sebagai Teladan Pemimpin yang Baik
-
Prabowo Janji Bangun 3 Juta Rumah Hingga Pelosok Indonesia: Untuk yang Belum Punya
-
Indonesia Kekurangan hampir 140 Ribu Dokter, Prabowo Subianto bakal Bangun 300 lebih Fakultas Kedokteran jika Terpilih
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024