Suara.com - Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu RI memetakan tempat pemungutan suara (TPS) rawan pada Pemilu 2024. Pemetaan dilakukan untuk mengantisipasi segala macam potensi gangguan yang mungkin terjadi di hari pemungutan suara atau pencoblosan 14 Februari 2024.
Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja mengatakan pemetaan kerawanan tersebut dilakukan terhadap 7 variabel dan 22 indikator yang diambil dari 36.136 kelurahan/desa di 33 provinsi kecuali Daerah Otonomi Baru atau DOB Papua dan Maluku Utara. Adapun pelaksanaannya berlangsung selama enam hari sejak 3 hingga 8 Februari 2024.
Dikuliti Lewat Film Dirty Vote Garapan Dandhy Laksono, Ketua Bawaslu RI Cemaskan Ini Jelang Nyoblos
"Hasilnya, terdapat 7 indikator TPS rawan yang paling banyak terjadi, 14 indikator yang banyak terjadi, dan 1 indikator yang tidak banyak terjadi, namun tetap perlu diantisipasi," kata Bagja kepada wartawan, Minggu (11/2/2024).
Bagja kemudian merincikannya sebagai berikut:
Tujuh Indikator TPS Rawan Yang Paling Banyak Terjadi
- 125.224 TPS terdapat pemilih DPT yang sudah tidak memenuhi syarat;
- 119.796 TPS yang terdapat Pemilih Tambahan (DPTb);
- 38.595 TPS yang Terdapat KPPS yang merupakan pemilih di luar domisili TPS tempatnya bertugas;
- 36.236 TPS yang terdapat kendala jaringan internet di lokasi TPS;
- 21.947 TPS yang berada di dekat posko/rumah tim kampanye peserta pemilu;
- 18.656 TPS yang terdapat potensi Daftar Pemilih Khusus (DPK); dan
- 10. 794 TPS di wilayah rawan bencana (banjir, tanah longsor,dan/atau gempa).
Empat Belas Indikator TPS Rawan Yang Banyak Terjadi
- 8.099 Terdapat kendala aliran listrik di lokasi TPS;
- 4.862 TPS dekat lembaga pendidikan yang siswanya berpotensi memiliki hak pilih;
- 4.211 TPS sulit dijangkau;
- 3.875 Terdapat praktik pemberian uang atau barang pada masa kampanye dan masa tenang di sekitar lokasi TPS;
- 2.299 TPS yang memiliki riwayat terjadi kekerasan di TPS;
- 2.209 Memiliki riwayat terjadi intimidasi kepada penyelenggara pemilu;
- 2.021 TPS dekat wilayah kerja (pertambangan dan/atau pabrik);
- 1.989 Memiliki riwayat kekurangan atau kelebihan dan bahkan tidak tersedia logistik pada saat Pemilu/pemilihan;
- 1.587 TPS memiliki riwayat keterlambatan pendistribusian di TPS (maksimal H-1) pada saat Pemilu/Pemilihan;
- 1.582 TPS yang memiliki riwayat kerusakan logistik/kelengkapan pemungutan suara pada saat Pemilu/Pemilihan;
- 1.396 TPS memiliki riwayat kasus tertukarnya surat suara pada saat Pemilu/Pemilihan;
- 1.205 TPS yang ASN, TNI/Polri, kepala desa dan/atau perangkat desa melakukan tindakan/kegiatan yang menguntungkan atau merugikan peserta Pemilu;
- 1.184 TPS di Lokasi Khusus; dan
- 1.031 TPS yang tedapat anggota KPPS yang berkampanye untuk peserta Pemilu;
Satu Indikator TPS Rawan Yang Banyak Terjadi
- 814 TPS yang terdapat Praktik menghina/menghasut diantara pemilih terkait isu agama, suku, ras, antar golongan di sekitar lokasi TPS.
"Jumlah TPS Rawan yang terpetakan diatas belum termasuk Daerah Otonomi Baru (DOB) di wilayah Papua dan Maluku Utara. Kondisi demikian disebabkan oleh keterbatasan jaringan internet pada saat pengiriman data," jelas Bagja.
Ungkap Kecurangan Pemilu 2024, TKN Prabowo-Gibran soal Dirty Vote: Film Bernada Fitnah!
Film Dokumenter Dirty Vote: Tiga Pakar Hukum Bongkar Kecurangan Pemilu 2024
Menurut Bagja, hasil pemetaan TPS rawan ini akan dijadikan bahan bagi Bawaslu, KPU, peserta Pemilu, pemerintah, aparat penegak hukum, pemantau, media dan seluruh masyarakat untuk memitigasi agar proses pemungutan suara dapat berlangsung lancar dan demokratis.
Selain itu, Bawaslu, kata dia, juga akan melakukan strategi pencegahan berupa; patroli pengawasan di wilayah TPS rawan, koordinasi dan konsolidasi kepada pemangku kepentingan terkait, sosialisasi dan pendidikan politik kepada masyarakat, kolaborasi dengan pemantau Pemilu dan pengawas partisipatif, dan menyediakan posko pengaduan masyarakat di setiap level yang bisa diakses masyarakat.
Berita Terkait
-
Sebut Film Dirty Vote Sebar Fitnah, TPN Ganjar-Mahfud Sentil Kubu 02: Jangan Sedikit-sedikit Lapor Polisi
-
Dikuliti Lewat Film Dirty Vote Garapan Dandhy Laksono, Ketua Bawaslu RI Cemaskan Ini Jelang Nyoblos
-
Soal Film Dirty Vote, Kubu Ganjar-Mahfud: Banyak Orang Baperan Kalau Dikritik, Ini Berbahaya!
-
Ungkap Kecurangan Pemilu 2024, TKN Prabowo-Gibran soal Dirty Vote: Film Bernada Fitnah!
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024